IZI-ers, bagi yang terbiasa melakukan perjalanan baik untuk urusan pekerjaan atau liburan dan lainnya, ada baiknya nih untuk mengetahui adab-adab dalam bepergian. Selain supaya perjalanan kita lebih berkah dan selamat, sekaligus mengamalkan apa yang Rasulullah ajarkan kepada kita, tentu bernilai pahala besar juga.
Berikut ini beberapa adab dalam bersafar:
- Melakukan safar dengan 2 orang lebih
Lebih sering melakukan perjalanan sendiri atau ada partner yang biasa diajak berpergian?Meskipun ada yang lebih senang melakukan solo traveling, tapi kalau di dalam Islam lebih dianjurkan lagi agar berpergian tidak sendirian. Meskipun ya sah-sah saja kalau mau berpergian seorang diri, apalagi kalau urusan pekerjaan ya. Tapi disunahkan melakukan perjalanan jauh dengan minimal 3 orang:عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاكِبُ شَيْطَانٌ وَالرَّاكِبَانِ شَيْطَانَانِ وَالثَّلَاثَةُ رَكْبٌ
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang pergi sendirian seperti dua syetan, dua orang seperti dua syetan dan tiga orang lebih terjaga dari syetan.” (HR Abu Daud No 2240
2. Mengangkat 1 orang sebagai ketua rombongan
Nah ini penting banget IZI-ers. Mengangkat salah satu dari rombongan sebagai pemimpin safar. Tujuannya sih supaya rombongan bisa lebih teratur kalau ada yang mengomandoi. Apalagi kalau rombongannya dalam jumlah banyak. Kalau tidak ada yang memimpin, nanti bisa berantakan di tengah jalan.
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila terdapat tiga orang dalam sebuah perjalanan, maka hendaknya mereka menunjuk salah seorang dari mereka sebagai pemimpin.” Nafi’ berkata; kemudian kami katakan kepada Abu Salamah; maka engkau adalah pemimpin kami. (HR Abu Daud No 2242)
3. Berpamitan kepada keluarga dan teman yang ditinggalkan
Meskipun kita mengharapkan keselamatan, tapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ketika kita sedang dalam perjalanan. Oleh sebab itu, berpamitan dan meminta dido’akan kepada pihak yang ditinggalkan merupakan bagian dari adab safar yang selalu Rasulullah ajarkan.
Ibnu Umar berkata kepadaku; kemarilah aku akan mengantarmu sebagaimana Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam mengantarku, kemudian ia mengucapkan; “ASTAUDI’ULLAAHA DIINAKA WA AMAANATAKA WA KHAWAATIIMA ‘AMALIKA” (Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanahmu dan akhir dari amalanmu). (HR Abu Daud No 2233)
4. Membaca doa Safar
Rasulullah tebiasa berdoa baik sebelum melakukan perjalanan maupun mengirim pasukan ekspedisi perang pada masanya. Berikut ini bacaan do’anya:
Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam apabila bersafar beliau mengucapkan: “ALLAAHUMMA ANTASH SHAAHIBU FISSAFARI WAL KHALIIFATU FIL AHLI, ALLAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN WA’TSAA-ISSAFARI WA KA-AABATIL MUNQALABI WA SUUIL MANZHARI FIL AHLI WAL MAALI. ALLAAHUMMATHWI ANNAL ARDHA WA HAWWIN ‘ALAINAS SAFARA”
(Ya Allah, Engkau adalah Teman dalam perjalanan, dan Pengganti di dalam keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari beratnya perjalanan, kesedihan saat kembali, dan keburukan pemandangan dalam keluarga, serta harta. Ya Allah, pendekkanlah jarak bumi, dan mudahkanlah perjalanan bagi kami).” (HR Abu Daud No 2231)
5. Memperbanyak berdoa selama perjalanan
Ada hadits hasan yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi yang menyebutkan bahwa salah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah ketika dalam perjalanan. Makanya, sayang banget kalau kesempatan safar kita tidak dimanfaatkan untuk berdoa sebanyak-banyaknya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada tiga macam doa yang akan dikabulkan yang tidak ada keraguan padanya; doa orang yang terzhalimi, doa musafir, dan doa orang tua (menimpakan keburukan) atas anaknya.” (HR Tirmidzi No 1828)
Itulah beberapa adab dalam safar yang perlu kita amalkan. Semoga IZI-ers yang ingin melakukan safar juga dipermudahkan Allah ya … (SH/RI)
Leave a Reply