IZI-ers, ternyata Islam mengajarkan tata cara dalam bertamu secara komplit lho, barangkali kita terlupa mengenai adab ini sehingga perlu diingatkan kembali, berikut ini beberapa tambahan adab bertamu yang sebaiknya kita lakukan dengan niat mengamalkan sunah Rasulullah:
- Maksimal meminta izin masuk sebanyak 3 kali
Jaman sekarang terutama di perkotaan, sudah banyak rumah yang memiliki bel di depan pagarnya. Namun masih banyak juga rumah yang tidak memiliki bel.
Terkadang, entah karena sedang sibuk atau berada di tempat yang jauh dari pintu depan rumahnya, sehingga ketukan atau ucapan salam tidak terdengar oleh si tuan rumah.
Tahan … jangan langsung membuka pintu dan masuk. Coba bersabar mengetuk pintu atau mengucapkan salam selama tiga kali. Jika memang masih tidak ada jawaban maka sebaiknya kita pergi. Karena demikianlah yang Rasulullah ajarkan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang berbunyi: “Meminta izin itu hanya tiga kali, apabila di izinkan, kalian boleh masuk, jika setelah tiga kali tidak ada jawaban, maka pulanglah.” (HR Muslim No 4007)
- Memperkenalkan diri sebelum masuk
Sudah ketok-ketok pintu dan ucap salam tapi tuan rumah masih nanya, “Siapa?”
jangan cuma dijawab, “Saya.”
Sebutkan nama dan keperluan kalau perlu juga disebutkan. Karena tidak semua orang mengenali suara orang lain, apalagi kalau jarang bertemu. Rasulullah juga tidak suka kalau ada yang bertamu cuma jawab, “Saya.”
Jabir bin Abdullah radliallahu ‘anhuma berkata; “Aku menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam karena hutang ayahku, lalu aku mengetuk pintu rumah beliau, beliau bertanya;: “Siapakah itu?” aku menjawab; “Saya.” Beliau bersabda: “Saya, saya!” Seolah-olah beliau membencinya.” (HR Bukhari No 5781)
- Pulang jika disuruh
Allah berfirman:
“Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, Kembalilah! Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nur 24: Ayat 28)
- Bertamu tidak lebih dari 3 hari
Buat orang yang suka traveling dan mencoba untuk menghemat budget, tidak ada salahnya memang menumpang menginap di tempat teman atau saudaranya. Namun usahakan tidak melebihi dari tiga hari. Lagipula, tentunya kurang baik juga kan tinggal di tempat orang lain terlalu lama. Apalagi sampai memberatkan tuan rumah.
Dari Abu Syuraih Al Ka’bi bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bertamu itu (batasannya) adalah tiga hari, sedangkan lamanya bertamu secara syar’i adalah sehari semalam. Dan apa yang diinfakkan kepadanya setelah itu adalah bernilai sedekah. Dan tidak halal baginya untuk bermalam di suatu rumah hingga ia menyusahkan shahibul bait (pemilik rumah).” (HR Tirmidzi No 1891)
Itulah beberapa adab ketika bertamu. Semoga kita bisa mengamalkannya ya. (SH/RI)
Leave a Reply