IZI-ers, kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Oleh sebab itu kita harus berbuat baik kepada siapapun, terutama kepada tetangga. Mereka adalah orang yang pertama kita minta pertolongannya saat memerlukan bantuan. Oleh sebab itulah Islam mengatur bagaimana adab kita seharusnya dalam bertetangga.
Apa aja sih yang perlu kita lakukan kepada tetangga menurut Islam? Simak penjelasannya:
- Memuliakan Tetangga
Berbuat baik keada tetangga itu sangat penting, IZI-ers, saking pentingnya, sampai-sampai Jibril senantiasa mengingatkan Rasulullah untuk berbuat baik kepada tetangganya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا زَالَ يُوصِينِي جِبْرِيلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
Dari Aisyah radliallahu ‘anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Jibril senantiasa mewasiatkanku untuk berbuat baik terhadap tetangga sehingga aku mengira tetangga juga akan mendapatkan harta waris.” (HR Bukhari No 5555)
2. Tidak mengganggu bangunan rumah tetangga
Ketika ada tetangga yang membutuhkan bantuan, sudah semestinya kita membantu. Sebisa mungkin kita tidak mempersulit urusan tetangga kita ya IZI-ers. Termasuk jika tetangga kita ingin mendirikan bangunan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَمْنَعْ جَارٌ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَهُ فِي جِدَارِهِ
ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ مَا لِي أَرَاكُمْ عَنْهَا مُعْرِضِينَ وَاللَّهِ لَأَرْمِيَنَّ بِهَا بَيْنَ أَكْتَافِكُمْ
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Janganlah seseorang melarang tetangganya untuk menyandarkan kayunya di dinding rumahnya”.: Kemudian Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata: “Jangan sampai aku lihat kalian menolak ketentuan hukum ini. Demi Allah, kalau sampai terjadi, akan aku lempar kayu-kayu itu menimpa samping kalian”. (HR Bukhari No 2283)
3. Tidak mengganggu tetangga
Nah ini penting banget nih. Mengganggu tetangga ini banyak contohnya, misalnya dengan menimbulkan suara berisik, menggosipkan tetangga sendiri, atau banyak hal lain yang intinya dapat mengganggu kenyamanan tetangga tersebut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan tamunya dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam. (HR Bukhari No 5559)
- Memberi makanan/ hadiah untuk tetangga, terutama yang pintunya paling dekat dengan rumah kitaSaling memberikan hadiah dapat menimbulkan perasaan kasih sayang lho. Nah kalau memberi kado… Jangan melulu teringat untuk pasangan halal, sahabat, atau orang khusus aja. Sesekali coba deh memberi hadiah untuk tetangga kita sendiri. Tak perlu sesuatu yang mewah atau mahal, misalkan ketika kita masak sesuatu, cobalah berikan sebagian masakan tersebut ke tetangga, itu saja sudah cukup kok.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لَا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ
Dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai para wanita muslimah, janganlah antara tetangga yang satu dengan yang lainnya saling meremehkan walaupun hanya dengan memberi kaki kambing.” (HR Bukhari No 5558)
5. Bersabar terhadap keburukan tetangga
Satu lagi adab yang perlu diperhatikan, ketika memiliki tetangga yang menyebalkan, tidak berarti kita harus melakukan hal yang sama. Jika kita mendapatkan ujian berupa tetangga yang seringkali membuat tidak nyaman, kita diajarkan untuk bersabar dalam menghadapinya.
Dulu juga pernah ada seorang laki-laki pada masa Rasulullah yang mengadukan tetangganya, namun Rasulullah menyuruh agar lelaki tersebut pergi dan bersabar.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْكُو جَارَهُ فَقَالَ اذْهَبْ فَاصْبِرْ فَأَتَاهُ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا فَقَالَ اذْهَبْ فَاطْرَحْ مَتَاعَكَ فِي الطَّرِيقِ فَطَرَحَ مَتَاعَهُ فِي الطَّرِيقِ فَجَعَلَ النَّاسُ يَسْأَلُونَهُ فَيُخْبِرُهُمْ خَبَرَهُ فَجَعَلَ النَّاسُ يَلْعَنُونَهُ فَعَلَ اللَّهُ بِهِ وَفَعَلَ وَفَعَلَ فَجَاءَ إِلَيْهِ جَارُهُ فَقَالَ لَهُ ارْجِعْ لَا تَرَى مِنِّي شَيْئًا تَكْرَهُهُ
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengadukan tetangganya. Beliau lalu bersabda: “Hendaklah engkau pergi dan bersabarlah.” Laki-laki itu kembali mendatangi nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hingga dua atau tiga kali, beliau pun bersabda: “Pergilah, dan buanglah semua perabotmu ke jalan.” Laki-laki itu kemudian membuang semua perabotnya ke jalan, hingga orang-orang bertanya kepadanya. Ia lalu mengabarkan kepada mereka tentang nasib yang dialaminya hingga mereka melaknat tentangganya tersebut dengan laknat “Allah Akan melakukan hukuman kepadanya, dan menimpakan keburukan”. Kemudian tetangga itu mendatangi laki-laki tersebut dan berkata, “Kembalilah pulang, engkau tidak akan lagi melihat sesuatu yang engkau benci dariku.” (HR Abu Daud No 4486)
Sekarang coba kita introspeksi diri. Sudahkah kita menjadi orang yang memuliakan tetangga? Jika belum, yuk kita belajar menjadi tetangga yang baik. (SH/RI)
Leave a Reply