Lumpuhnya perekonomian masyarakat kecil, naiknya harga barang, serta langkanya hand sanitizer dan masker di pasaran, adalah beberapa dampak nyata akibat munculnya pandemi corona kali ini.
Tiap lapisan masyarakat melakukan solidaritas untuk mengatasi kondisi darurat akibat wabah Covid-19. Ada yang berdonasi secara materi. Tak ketinggalan, mustahik binaan IZI dengan kemampuan menjahitnya.
Kali ini, ibu-ibu alumni pelatihan jahit IZI Jabar ambil bagian setelah menyusul di kantor perwakilan Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan lainnya. Bermodalkan niat tulus dan kepercayaan diri, para mustahik ini bergerak memberikan solusi pengadaan 1.000 masker hadapi virus corona.
Senin (06/04/2020) kemarin, para alumni berinisiatif Rumah Jahit IZI Jabar membuat masker untuk dibagikan gratis kepada mereka yang membutuhkan terkhusus bagi keluarga dhuafa.
Penerapan sosial distancing, bukan berarti para mustahik itu tidak dapat melakukan sesuatu. Solidaritas terhadap sesama sangat penting dijaga dan ditumbuhkembangkan.
Seperti halnya pembuatan 1.000 masker ini. Bentuknya tampak sepele, namun di saat virus corona mewabah barang ini menjadi incaran massa. Apalagi, WHO menyarankan penggunaan masker bagi mereka yang sehat maupun yang sakit.
Beberapa kelompok masyarakat mungkin paham fungsi pentingnya menghadapi wabah virus corona. Bagi masyarakat kelas bawah masker hanya membuat mereka sesak nafas dalam beraktivitas.
Oleh karena itu, para alumni pelatihan jahit IZI Jabar hendak memberikan kontribusi walau hanya sedikit. Seribu masker yang dibuatnya diharapkan dapat melindungi orang sekaligus menjadi bahan edukasi agar terhindar dari virus corona.
“Semoga masker yang kami buat bermanfaat. Mudah-mudahan ini salah satu cara agar terhindarnya dari virus covid-19. Tetap bersabar dan tak lupa berdoa semoga kita selalu diberi perlindungan oleh Allah SWT,” tutur Kiko, salah satu alumni pelatihan jahit IZI yang menjadi sukarelawan 1.000 masker gratis. (IZI Jabar/DH)
Leave a Reply