Dalam ibadah shaum, kita mengenal yang dinamakan sahur. Sahur merupakan berkah dari Allah SWT untuk kaum muslimin di bulan Ramadhan. Nabi ﷺ bersabda, makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam makan sahur itu terdapat keberkahan.
Dengan makan sahur, kaum muslimin pada siang hari menjadi lebih kuat. Di samping itu, saat sahur adalah momen emas mempererat ikatan di antara anggota keluarga.
Nabi ﷺ biasa mengakhirkan makan sahur. Seorang sahabat pernah makan sahur bersama Nabi ﷺ. Sahabat ini menuturkan, usai makan sahur, Nabi ﷺ membaca Al Quran, dan tidak lama kemudian terdengar kumandang adzan. Sahabat yang lain bertanya, berapa lamakah jeda antara sahurnya Nabi ﷺ dengan tibanya waktu subuh. Nabi ﷺ menjawab, sekitar lima puluh ayat.
Selain sahur, kita juga mengetahui apa yang disebut ifthar, atau berbuka. Ada beberapa sunnah yang ditinggalkan Nabi ﷺ bagi kita ketika berbuka puasa. Pertama ialah menyegerakan berbuka ketika waktunya tiba. Bahkan Nabi ﷺ meminta orang yang akan adzan untuk ifthar terlebih dahulu baru mengumandangkan adzan.
Kedua, sebaiknya ifthar adalah dengan kurma. Namun apabila sulit, diperbolehkan untuk berbuka dengan meminum air. Ketiga, berdoa. Doa kita selepas berbuka puasa adalah doa yang dikabulkan oleh Allah SWT. Terakhir, kita dianjurkan untuk memberikan makan kepada orang yang berpuasa.
Mudah-mudahan, dengan mencontoh amalan Ramadhan yang dilakukan Rasulullah ﷺ ketika sahur dan berbuka menjadikan Ramadhan kali ini lebih istimewa daripada tahun-tahun sebelumnya.
Wallahu a’lam bish shawab.
Leave a Reply