Sering malas membantu orang lain? Misalkan ada saudara yang minta ditemani pergi karena ada urusan yang perlu diselesaikan, tapi kita malah menolaknya dengan alasan malas atau karena merasa tidak ada keuntungan apapun yang bisa diperoleh. Dibayar juga tidak… buat apa membantunya? Mungkin sifat bakhil kita mendorong berpikir seperti itu.
Ketahuilah bahwa menemani seorang saudara se-islam untuk menyelesaikan urusannya lebih dicintai oleh Rasulullah daripada beri’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan penuh :
Dari Ibnu Umar Radiyallaahu ‘anhu bahwasanya dikisahkan suatu ketika ada seorang sahabat datang kepada Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wassalam lalu dia pun bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah? Dan adakah suatu amalan yang paling dicintai Allah?”
Maka Rasulullah menjawab, “Orang yang paling Allah cintai adalah orang yang paling memberi manfaat kepada sesamanya. Sedangkan amalan yang paling Allah SWT cintai adalah engkau menggembirakan hati seseorang muslim, atau engkau menghilangkan suatu kesukaran dalam hidupnya, atau engkau melunaskan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya.
Sungguh aku berjalan bersama seorang saudara (sesama muslim) di dalam sebuah keperluan itu lebih aku cintai daripada aku beriktikaf di dalam masjid ku (Masjid An-Nabawi) ini selama sebulan.” (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)
Memangnya sebesar apa sih keutamaan shalat di masjid Nabawi? Ternyata shalat di masjid Nabawi nilainya 1000 kali lipat lebih baik daripada shalat di masjid lain:
“Shalat di masjidku ini lebih utama dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram” (HR. Bukhari-Muslim).
Dan ingat, pahala menemani saudara kita bukan setara dengan shalat di masjid Nabawi lho, melainkan setara dengan pahala I’tikaf sebulan. Artinya… berapa banyak shalat yang bisa dilakukan ketika berdiam diri di masjid selama sebulan penuh? Sebesar itulah pahala kebaikannya.
Bukankah ini luar biasa sekali? Meluangkan waktu untuk menolong saudara memenuhi keperluannya, dan kita mendapat pahala yang setara atau bahkan lebih baik daripada i’tikaf sebulan penuh di Masjid Nabawi. Bahkan tidak hanya itu, Allah akan mengokohkan kedua kaki kita saat melewati siroth kelak.
“Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka”
Oleh sebab itu, jangan pernah menolak membantu orangtua, kerabat, saudara, atau sahabat yang memerlukan teman untuk mengurusi keperluannya di luar sana, pahala dan balasannya sungguh menggiurkan. Wallaahualam. (SH)
Leave a Reply