Bandar Lampung — Antoni Marsudi (42), warga Sungai Nibung, Kabupaten Tulang Bawang, kini tengah berjuang menghadapi penyakit tumor otak yang perlahan menggerogoti kesehatannya. Kondisi tersebut memaksanya menjalani serangkaian pemeriksaan dan tindakan medis lanjutan di RS Urip Sumoharjo, Bandar Lampung. Dalam perjalanan panjang itu, Antoni tidak pernah sendiri. Ia selalu ditemani sang istri tercinta, Suparti, yang terus memberikan dukungan dan kekuatan di setiap langkah pengobatan.
Perjuangan Antoni bermula ketika ia mengalami pusing hebat dan gangguan keseimbangan saat beraktivitas. Awalnya, keluhan tersebut disangka hanya efek kelelahan biasa. Namun hasil pemeriksaan di rumah sakit daerah menunjukkan adanya indikasi tumor pada bagian otaknya. Kabar tersebut membuat Antoni dan keluarganya terpukul, namun mereka berusaha tegar dan tidak larut dalam ketakutan. Atas rujukan dokter, Antoni kemudian dibawa ke RS Urip Sumoharjo untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih komprehensif.
Demi sebuah harapan baru, Antoni dan Suparti menempuh perjalanan jauh dari kampung halaman menuju Bandar Lampung. Setibanya di rumah sakit, Antoni langsung menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisi dan menentukan tindakan medis yang diperlukan. Meski rasa cemas dan lelah kerap datang, Suparti tak pernah berhenti memberikan dukungan—menjadi sumber kekuatan bagi suaminya di tengah ujian kesehatan yang berat.
Antoni mengungkapkan rasa syukurnya karena masih diberi kesempatan untuk berusaha mendapatkan kesembuhan. “Saya percaya, selama kita mau berusaha dan tetap berdoa, Allah pasti memberi jalan terbaik untuk kesembuhan,” ujar Antoni penuh keyakinan. Dengan mata berkaca-kaca, Antoni juga menyampaikan terima kasih kepada pihak rumah sakit dan semua pihak yang telah membantu proses pengobatannya. “Terima kasih atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan kepada saya dan keluarga. Semoga Allah membalas segala kebaikan dengan pahala dan kesehatan untuk kita semua. Aamiin.” Perjuangan Antoni Marsudi menjadi pengingat bahwa harapan, doa, dan dukungan keluarga dapat menjadi kekuatan besar dalam menghadapi penyakit yang berat.

Leave a Reply