Shofiatul, lahir pada tanggal 3 Mei 2017 di RSUD Soebandi Jember. Anak pertama dari Ach. Madun (28) dan Siti Fatimah (23) menderita Atresia Ani yang dikenal dengan tidak punya lubang anus.
Si Kecil Shofiatul harus dirujuk dan menjalani operasi pembuatan stoma, atau saluran pembuangan sementara di perut sebelah kiri pada Juli 2018 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Kendala kemudian datang. Kedua orangtua Shofiatul harus membeli kantong kolostomi untuk menampung buang air besar. Setiap harinya, paling tidak ia harus membeli dua kantong kolostomi dengan harga Rp64 ribu untuk satu kantongnya.
“Sebagai pekerja serabutan yaitu pemasang tenda pernikahan, dengan rata-rata penghasilan hanya satu juta sampai 1,5 juta rupiah, apalagi kadang tidak ada pekerjaan” ucap Ach. Madun, bapak Shofiatul.
Oleh karena harga kantong kolostomi yang mahal, membuat pasangan suami istri ini harus menggunakan kantong plastik guna menggantikan kantong kolostomi untuk pembuangan kotoran sementara.
Selain menderita Atresia Ani, Shofiatul juga menderita kelainan jantung bawaan sejak lahir yang menyebabkan perkembangannya tidak seperti anak pada umumnya karena tidak dapat makan atau tumbuh secara normal, kulit menjadi berwarna biru terutama di ujung jari kaki dan tangan, bibir dan area daerah mata.
Selain itu irama jantung menjadi tidak normal sehingga seringkali mengalami sesak napas hampir disetiap malam, karena suhu pada malam hari yang cenderung lebih dingin.
Saat ini, Shofiatul menjalani terapi jantung dan fisioterapi untuk membantu tumbuh kembangnya untuk selanjutnya akan dilakukan operasi pada jantungnya.
“Saya sedih tapi insyaAllah saya menerima dan menjalaninya karena itu (penyakit) datang dari Allah,” ucap ibu dari Shofiatul.
Untuk biaya pengobatan Shofiatul sudah ditanggung BPJS. Namun untuk biaya kehidupan sehari-hari saat menjalani rawat jalan di RS dr. Soetomo Surabaya. Ibu Siti Fatimah kadang harus berhutang kepada saudara dan tetangga kampungnya yang berada di Desa Sempolan, Kec. Silo, Kab Jember.
Dengan adanya Rumah Singgah Pasien (RSP) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Timur dan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surabaya Utara, Ibu Siti Fatimah merasa terbantu dan tak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada RSP IZI dan YBM PLN yang sudah mengizinkan keluarganya untuk singgah selama proses pengobatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa tinggal di RSP IZI dan YBM PLN, banyak yang sudah saya rasakan manfaatnya. Terimakasih, hanya Allah yang bisa membalas,” tambahnya.
RSP adalah salah satu program dari IZI yang bersinergi dengan YBM PLN untuk pasien kurang mampu dari luar daerah yang sedang rawat jalan di rumah sakit rujukan, dimana operasional rumah singgah berasal dari dana zakat, fasilitas yang ada di RSP berupa tempat tinggal, konsumsi, serta fasilitas pengantaran menggunakan mobil ambulans bagi pasien yang akan berobat ke rumah sakit. (nanda/izi jatim)
Leave a Reply