Subiantoro datang ke Kantor IZI Jawa Timur pada Agustus 2018. Lelaki 25 tahun itu membawa berkas pengajuan bantuan untuk pembelian obat dari tumor jinak yang hinggap di tumit kaki kanannnya. Tak jarang ia berjalan gontai menahan nyeri.
Kala itu, Anto, sapaannya mengajukan dana sebesar 17 juta rupiah untuk membeli obat-obatan. Karena dana yang diajukan sangat besar, sehingga IZI menginisiasi untuk melakukan galang dana secara daring via Zakatpedia.com (9/1/19) dan Kitabisa.com (8/2/19).
Sembari menunggu hasil dana daring itu, IZI telah memberikan santunan tunai pada 22 Agustus 2018. Di tahun 2019, Anto pun dibantu lagi pada 07 Agustus dan 12 Desember berturut-turut. Saat itu ia memberikan informasi bahwa ia telah melakukan operasi di tumitnya sehingga yang dibutuhkan untuk selanjutnya adalah pengobatan rawat jalan.
“Alhamdulillah, saya kontrolnya bukan di Surabaya lagi. Tetapi di Rumah Sakit Sidoarjo. Selain obat dari dokter, saya juga konsumsi herbal,” katanya ketika ia kembali ke Kantor IZI Jatim menerima bantuannya pada 12 Desember 2019 lalu.
Obat herbal yang digunakan terdiri dari agaric nasa, propolis, dan susu ensure. Sebetulnya, dari dokter hanya memberikan obat dan menyuruh meminum susu kalsium, yaitu susu ensure. Sedangkan obat herbal adalah ikhtiarnya agar semakin cepat proses sembuhnya.
Diketahui, jumlah yang didapat dari dua media daring tersebut sebesar Rp. 5,7 juta per 2 Maret 2020. Pihak IZI pun mengizinkan jika dana tersebut digunakan untuk membeli susu ensure dan obat herbal tersebut. Dana itu disalurkan ke rumah mustahik pada 12 Maret 2020.
Petugas IZI mendatangi rumah tersebut untuk yang ketiga kalinya setelah dua kali sebelumnya di tahun 2018. IZI memastikan betul mustahik tersebut layak untuk dibantu dan Anto memang layak dibantu.
Petugas IZI dipersilahkan masuk oleh Bu Nyulami, ibunda Anto di Tanggul Rejo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Rumah 3×10 meter itu ditinggali Anto bersama ayah, ibu, adik perempuan, dan anak dari adik perempuannya. Ada rasa khawatir juga bila pemerintah mencabut tanah berstatus Hak Pakai, yang sewaktu-waktu bisa saja menggusur tempat tinggal mereka.
Ibu Ami berkisah bahwa sudah lima tahun ini Anto menderita tumor di tumitnya. Sebagai anak pertama, Anto sangat jarang mengeluh mengenai penyakitnya itu. Karena ia paham terkait kondisi keluarganya yang serba cukup.
“Mas Anto itu ndak pernah ngeluh, Mbak. Makanan apa aja yang Ibu masak, ya di makan. Ndak pernah mencela makanan karena kurang selera,” tutur ibunya.
Secara fisik, tidak ada yang berubah dari tubuh Anto. Namun sangat kentara saat ia sedang berjalan, yakni berjalan seperti orang yang sedang jinjit. Kaki kanannya tidak bisa menopang sebagaimana kaki manusia normal. Dan memang, sumber sakitnya itu ada di tumpuan kaki sebelah kanan. Hasil diagnos dokter adalah solitary bone cyst ankle foot.
Anto tidak menyangka nyeri di daerah tumit kakinya itu berubah menjadi kanker tulang. Nyeri yang dianggapnya biasa saja, namun hasil pemeriksaan menampakkan hasil yang bukan nyeri biasa.
Sekarang kondisinya sudah bisa dibuat untuk bekerja. Sehari-hari ia pekerja sebagai cleaning service di sebuah pertokoan di sekitar Sidoarjo. Dari penghasil tersebut, tentu tidak bisa mencukupi untuk biaya berobat, apalagi membeli obat herbal dan susu yang harganya ratusan ribu rupiah.
Kehadiran IZI dengan membawa dana itu pun membawa kebahagiaan bagi Anto dan keluarga. Ia bisa membeli susu ensure dan memesan obat herbal yang bisa digunakan dalam beberapa bulan.
“Saya terima kasih kepada IZI atau bantuannya ini. Semoga donatur IZI semakin banyak. Dan dana ini sangat membantu saya untuk mempermudah pengobatan,” tutupnya. (Susi)
Leave a Reply