Umar Kusnadi (14 Tahun), anak tungal pasangan Udin dan Halimah ini harus berjuang melawan penyakit kanker di usianya yang masih sangat muda. Salah satu warga Dusun Cikondang, RT. 03/ RW. 06, Desa Pamekaran, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang ini merupakan siswa kelas 8 di SMP Rancakalong.
Kejadiannya sekitar 10 tahun yang lalu, ketika Umar sedang asyik bermain, ia jatuh dan keseleo di bagian bahu. Udin, orang tua Umar kala itu hanya membawa Umar ke tempat urut biasa, tidak diperiksa lebih lanjut kepada alhi medis. Hingga selang beberapa tahun, sakit di bagian yang pernah keseleo tersebut dirasakan Umar kembali.
Karena kekhawatiran orang tuanya, Umar dibawa ke dokter, akan tetapi, dokterpun memberikan rujukan ke rumah sakit besar yang lebih memadai untuk pemeriksaan sakit yang dirasakan Umar.
Biaya pun menjadi kendala Udin untuk membawa Umar ke rumah sakit. Udin yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan sangat kesulitan untuk mendapatkan biaya untuk pengobatan anaknya. Sembari menunnggu sang ayah mempunyai biaya, semakin hari, benjolan di bahu Umar malah semakin membesar. Tepatnya ketika Umar duduk di bangku kelas 3 SD, sang ayah pun membawa Umar ke Rumah Sakit Daerah di Sumedang.
Hasil pemeriksaan dokter membuat Udin kaget, pasalnya, tanpa basa-basi lagi, dokter menyarankan Udin untuk segera mengoprasi anaknya, karena Umar menderita penyakit kanker di bagian bahunya tersebut.
Selaku orang tua, Udin pun sama sekali tidak mematahkan semangat anaknya untuk sembuh dan bangkit melawan sakitnya, walaupun Udin harus memutar otak mencari biaya untuk operasi. Atas kuasa Allah yang memudahkan jalan para hambanya dalam kesulitan, singkat cerita, Umar pun mendapatkan penanganan medis untuk dioprasi.
Beberapa tahun diliputi rasa syukur atas kesembuhan anaknya, Udin pun kembali cemas, pasalnya, dalam 3 bulan terakhir ini di ketahui ada benjolan lagi di bahunya Umar. Tidak hanya itu, Umar juga mulai mengeluh merasa kesakitan. Dibalik kesakitannya, Umar ternyata merupakan anak yang rajin dalam sekolahnya.
Karena sakit yang dideritanya, baju sekolah bagian lengan harus dirobek karena tidak masuk di bagian bahunya. Sangat wajar, perasaan minder bisa saja menghampiri anak seusia Umar. Akan tetapi, Umar adalah anak yang luar biasa, ia selalu husnuzon kepada Allah bahwa sakitnya tersebut akan sembuh.
Ditemui di kediamannya, tim IZI perwakilan Jabar memberikan bantuan biaya pengobatan kepada Umar. Saat ini, Umar sedang menunggu jadwal untuk operasi di RSHS. Harapan Umar setelah selesai operasi yang dijalaninya, ia bisa kembali ke sekolah belajar bersama teman-temannya. Cita-cita menjadi orang yang sukses terus menumbuhkan tekadnya untuk tidak meninggalkan pendidikannya. (Risniati/ IZI Jabar/ Editor: Fajri)
Leave a Reply