Menjadi seorang muslim tidak cukup hanya dengan mengatakan bahwa saya seorang muslim, saya seorang beriman, atau ungkapan lainnya yang menunjukkan keislaman seseorang. Tapi juga harus dibuktikan melalui tindakan, baik dalam bentuk ibadah maupun akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
“Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al An’am: 162)
Di dalam shalat, pastinya sudah terbiasa melafalkan do’a tersebut kan? Namun sudahkah hati benar-benar memaknai ayat tersebut dengan sebenarnya? Atau hati tidak dapat merasakan apa-apa ketika membacanya? Ya… hanya sekedar membaca saja karena sudah terbiasa dan memang seperti itulah yang diketahuinya.
Padahal jika dibaca dengan penghayatan, mungkin seseorang akan menangis tersedu-sedu.
Jangan sampai kita ber-Islam hanya di Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja, sebagai muslim… semestinya kita punya prinsip yang tegas, terutama persoalan aqidah, tidak boleh dibuat main-main atau dicampuradukkan dengan hal yang mengandung syirik. Setidaknya ada 3 prinsip aqidah yang harus kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Bertauhid, tidak menyembah selain Allah
Hal utama dan pertama yang perlu dilakukan ketika sudah mengikrarkan diri menjadi seorang muslim adalah hanya dengan menjadikan Allah sebagai satu-satunya Rabb yang diyakini dan disembah. Karena memang itulah kewajiban utama bagi setiap muslim sebagaimana firman Allah:
“Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah: 31).
Bentuk penyembahan Allah ialah dengan menjalankan agama Islam sebagaimana yang sudah Rasulullah ajarkan. Tidak mengada-ada dengan membuat suatu amalan baru atau mengubah amalan yang sudah Rasulullah contohkan, karena hal itu termasuk perkara bid’ah.
Allah berfirman:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah [98]: 5).
- Melakukan ketaatan pada Allah
Mengimani Allah juga berarti harus siap untuk menaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Menjalankan perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Termasuk ketika hendak memutuskan sesuatu, maka harus didasarkan atas aturan-aturan atau yang sudah Allah tetapkan. Tidak menggunakan selain hukum yang sudah ditetapkan oleh Allah.
“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling dari hokum yang telah diturunkan Allah, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musbah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Maidah [5]: 49)
3. Berlepas diri dari syirik dan pelakunya
Orang yang beraqidah baik tentunya sudah sangat memahami bahwa perbuatan syirik merupakan dosa besar yang harus dihindari. Jika ada orang di sekitar yang melakukan perbuatan syirik, sudah menjadi kewajiban sesama muslim untuk mengingatkan. Namun jika segala macam upaya untuk meluruskan orang yang tersesat tidak juga membuahkan hasil, maka hanya tinggal dido’akan. Tidak baik bagi hamba yang beriman berkumpul dengan orang seperti ini, karena berisiko ikut tergelincir dalam kesyirikan.
“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (QS. Al Mujadilah [58]: 22).
Berikut ini beberapa contoh dari penerapan Salimul Aqidah (akidah lurus):
1.Tidak mengkafirkan muslim lain
2. Mengutamakan Allah dibandingkan makhluk-Nya yang lain
3. Mengingkari orang yang mengolok-olok ayat Allah dan tidak bergabung bersama mereka
4. Mengesakan Allah swt dalam Rububiah dan Uluhiah
5. Tidak menyekutukan Allah dengan apapun
6. Tidak meminta berkah dengan mengusap-usap kuburan
7. Mempelajari Asma’ dan Sifat Allah
8. Mengetahui batasan-batasan wala’ dan bara’
9. Berteman dengan orang-orang shalih dan meneladaninya
10. Meyakini terhapusnya dosa dengan taubat Nashuha
11. Menyadari bahwa kematian dapat datang kapan saja
12. Meyakini bahwa masa depan ada di tangan Islam
13. Berusaha meraih manisnya iman
14. Berusaha meraih manisnya ibadah
15. Merasakan adanya para malaikat mulia yang mencatat amalnya
Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang memiliki aqidah yang lurus
Comments (3)
Bukber yuk 😁
Hi there, this weekend is nice in favor of me,
because this point in time i am reading this impressive informative article here at my
home.
Assalamu’alaikum Sahabat IZI. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi [email protected]. Syukron.