YOGYAKARTA – Keputusan atas hasil testimoni penerima manfaat rumah singgah pasien asal Kalimantan Barat mengantarkan sepasang suami istri untuk mengantarkan anak mereka menuju ke Yogyakarta. Hal ini merupakan keputusan besar bagi kedua orangtua Alkhori. Untuk pertama kalinya menginjakkan kaki ke tanah Jawa dan belum pernah mengetahui terkait adanya rumah singgah dengan segala kemudahan yang diberikan.
“Pada saat itu saya dan suami bingung terkait dana ketika nanti sampai di Yogyakarta, seperti apa biaya tempat tinggal dan biaya transportasi dan biaya lainnya yang tidak bisa kami duga kedepannya ketika ada hasil dari pengobatan anak kami ini. Hanya bermodalkan testimoni salah satu pasien yang pernah tinggal di rumah singgah ini, kami alhamdulillah lancar komunikasi dengan admin rumah singgah pasien Yogyakarta dan diarahkan. Yakinlah kami untuk datang kesini..”
Ialah Alkhori, putra pertama Pak Sandi dan Ibu Nia ini mengidap sakit tumor mata di sebelah kiri. Kejadian yang bermula dari mata anak mereka terkena pasir ketika sedang bermain mengakibatkan mata anak yang akrab di sapa Mas Khori ini berubah warna menjadi kemerahan dan keunguan. Tidak ada sakit yang dirasakan, tapi beberapa hari setelahnya Mas Khori semakin sering mengucek matanya. Setelah di bawa ke bidan terpercaya, lalu ke puskesmas setempat, ternyata yang didapatkan adalah mata Mas Khori mengalami tumor sejak lahir dan pemicunya adalah pasir yang terkena di mata Mas Khori.
Anak usia 4 tahun 7 bulan ini di rujuk ke rumah sakit RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang. Setelah memastikan bahwa diagnosa tersebut ternyata benar dan harus diberikan tindakan lanjutan, rujukan yang semula di tujukan ke Rumah Sakit yang ada di Jakarta terpaksa harus diganti dengan pertimbangan ada rumah yang bisa ditempati selama proses pengobatan. Rujukan pun mengantarkan Mas Khori dan kedua orangtuanya ke RSUP Dr. Sardjito.
2 bulan berada di Rumah Singgah Pasien dan masih menjalani segala proses pengobatan, kedua orangtua Mas Khori banyak terbantu melalui tempat tinggal gratis, waktu tinggal yang tidak ditentukan, pembinaan mustahik dan berbagai kegiatan yang dilakukan serta transportasi antar-jemput selama pengobatan membuat kedua orangtua Mas Khori optimis untuk kesembuhan anak mereka.
“Terimakasih banyak untuk RSP IZI DIY dan semua yang terlibat di dalamnya, mata anak kami yang sebelumnya begitu bengkak bahkan kami merasa tidak ada harapan lagi. Setelah dilakukan tindakan operasi dan prosedur lainnya di RSUP dan bantuan pengurus, pendamping bahkan pasien lainnya membuat kami bisa bertahan hingga sekarang. Anak kami yang sebelumnya tidak percaya diri akan apa yang dialaminya bisa pelan-pelan menerimanya..”
Leave a Reply