Balikpapan (IZI Kaltim) – Hidup sederhana di tengah hiruk piruk kota Balikpapan lantas tidak membuat patah semangat Syaqila (9) untuk bersekolah.
Syaqila memiliki dua adik yang masih kecil. Mereka setiap hari tinggal di rumah sederhana di kawasan Jendral Sudirman, daerah Trakindo lama, yang dibangun oleh pemerintah daerah.
Syaqila tidak lagi memiliki ayah, karena ditinggal mati akibat penyakit stroke yang dideritanya. Kini, dirinya beserta adik-adiknya diasuh seorang diri oleh sang ibu, Rahayu.
Untuk bisa menghidupi keluarganya, Rahayu menjalani banyak profesi. Mulai dari buruh cuci, tukang setrika, jadi asisten rumah tangga, hingga makanan ringan.
Kondisi pandemi Covid-19 mengakibatkan profesi yang dijalaninya ditinggal pelanggan. Semua orang merasa enggan membeli dan memakai jasa layanan Rahayu.
Akibatnya, Rahayu kerap meminjam uang ke sanak saudara. Ia juga tak segan memintam ke tetangga.
“Karena kondisi seperti ini saya rela berhutang agar bisa makan dan bayar sekolah buat Syaqila,” aku Rahayu kepada tim IZI Kaltim saat mengunjungi rumahnya.
Syaqila tahun ini harus melakukan pendaftaran ulang sekolah. Namun hal itu tertunda karena Rahayu tidak memiliki dana untuk melakukan proses pendaftaran ulang anaknya.
Atas dasar itu, IZI perwakilan Kalimantan Timur menyalurkan donasi melalui program Mulia Inisiatif kepada Syaqila.
“Terima kasih IZI atas bantuannya kepada keluarga saya. Ikut bahagia bisa melihat senyum Syaqila dapat bersekolah lagi. Saya do’akan semoga para donatur dan karyawan IZI lancar rezekinya. Aamiin,” ungkap Rahayu.
Mari salurkan dana zakat infaq dan shadaqoh anda melalui LAZNAS Insiatif Zakat Indonesia. Dengan menunaikan ZIS banyak saudara kita yang membutuhkan dapat tertolong. Semoga Allah memberikan ganti atas harta yang telah dikeluarkan dan memberikan keberkahan atas harta yang masih tersimpan. (NicoRahmad/IZI/Kaltim)
Leave a Reply