Berselancar internet menjadi solusi bagi Suwanto yang mengalami kesulitan hidup di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Ikhtiarnya tersebut menjadi awal dirinya bertemu dengan Inisiatif Zakat Indonesia.
Suwanto, atau yang akrab dipanggil Wawan merupakan salah satu potret keluarga yang mengalami kesusahan untuk hidup bertahan di Kota Balikpapan.
Wawan bersama istrinya, Yuliana, sempat berencana membawa keempat orang anaknya tinggal di sebuah masjid karena ketidakmampuan mereka melunasi tunggakan sewa kontrakan rumah.
Pemilik kontrakan telah memberi mereka sebuah ultimatum untuk mengemasi seluruh barang-barang dan mengosongkan kontrakan yang ditempati seandainya tidak mampu membayar sewa di hari yang telah ditentukan.
Desakan oleh pemilik kontrakan membuat Suwanto kebingungan mencari sejumlah uang yang dibutuhkan. Tanpa keluarga dan kerabat dekat, tanpa pekerjaan dengan penghasilan yang menjanjikan hidup sejahtera, serta kondisi Covid-19 yang mewabah memaksanya berpikir keras.
Suwanto mengutak-atik telepon selulernya dan berselancar internet untuk mencari lembaga keuangan di Kalimantan Timur yang dapat memudahkan urusan keluarganya tersebut.
Pertama kali yang ia temui adalah Inisiatif Zakat Indonesia di mesin pencaharian internet. Dengan didahului ucapan basmalah, Suwanto menghubungi kontak yang tersedia.
Panjang-lebar Suwanto berkisah tentang kondisi keluarganya yang terancam hidup terlunta-lunta di kota Balikpapan. “Karena memang sudah mendesak harus membayar saat itu juga,” terangnya.
Tim asesmen IZI Kalimantan Timur segera bergerak mendatangi kontrakan Suwanto setelah mendapati berita tersebut. Verifikasi singkat dilakukan di Jalan Karang Jawa, Kelurahan Karang Jati.
Suwanto juga menyerahkan berkas-berkas yang dibutuhkan tim asesmen IZI Kalimantan Timur, termasuk nota tunggakan biaya sewa kontrakan selama 2 (dua) bulan.
Tim asesmen IZI Kalimantan Timur menyetujui permintaan Suwanto. Seketika keprihatinannya terjun bebas menjadi sebuah rasa syukur tak terhingga.
“Saya ucapakan ribuan terima kasih kepada IZI, juga bagi donatur yang sudah membantu keluarga saya, sehingga kami tidak hidup terlantar di kota besar. Semoga Allah membalas dengan pahala yang berlimpah,” ungkap Suwanto.
Suwanto mengajak kelurganya yang dahulu tinggal di rumah mertua demi bisa hidup mandiri. Oleh karenanya, ia memutuskan mengontrak di Kota Balikpapan.
Semenjak wabah virus corona berlangsung dari Maret kemarin, panggilan selaku tukang bangunan tak lagi diterimanya. Proyek bangunan sepi. Ia tak mampu mengumpulkan uang untuk biaya kontrakan.
“Ada empat orang anak saya yang masih kecil kecil butuh makan. Saya harus dahulukan mereka sebagai orang tua,” ujarnya memberi penjelasan.
Bantuan IZI melalui program Mulia Inisiatif akan membantu permasalahan para mustahik dengan tepat dan cepat. Namun dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan akan membantu kerja IZI melayani mustahik. Semoga IZI bisa terus memberikan layanan prima kepada penerima manfaat. (Nico/IZI/Kaltim)
Leave a Reply