Ath-Thabrani meriwayatkan dari Ali ra. Bahwa Nabi SAW bersabda :
“Didiklah anak-anak kamu pada tiga hal mencintai nabi kamu, mencintai keluarganya dan membaca Al-Quran. Sebab orang-orang yang ahli Al-Quran itu berada dalam lindungan singgasana Allah pada hari tiada ada perlindungan selain dari pada perlindungan-Nya beserta para Nabi-Nya dan orang-orang yang suci”
Dalam bahasan mengenai perhatian kaum terdahulu terhadap pendidikan anak-anak disebutkan, bahwa ketika mereka menyerahkan anak-anak kepada seseorang pendidik, maka hal pertama yang mereka isyaratkan dan nasehatkan adalah mengajarkan Al-Qur’an. Sehingga lisan mereka menjadi lurus, roh menjadi tinggi , hati mereka jadi tenang , air mata mereka menjadi berlinang dan iman serta keyakinan akan meresap didalam jiwa mereka.
Rasulullah S.A.W sangat memperhatikan pengajaran dasar-dasar iman, rukun islam, hukum syariat, cinta kepada Rasulullah S.A.W. keluarganya, para sahabat, pemimpin serta Al Qur’an karim kepada anak sejak masa pertumbuhannya. Sehingga anak akan terdidik dengan iman secara sempurna, akidah yang mendalam dan kecintaan kepada para sahabat yang mulia. Dan jika ia telah tubuh menjadi dewasa, maka ia tidak akan terpengaruh oleh ideologi-ideologi sesat.
Hakikat fitrah keimanan ini telah ditetapkan oleh Al-Qur’anul Karim, dikuatkan oleh Rasulullah S.A.W dan ditetapkan oleh para ahli pendidikan dan akhlak. Sebagaimana dalam Hadist yang diriwayatkan Bukhari dari Abu Hurairah ra. :
“ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (perasaan percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanya lah yangmenjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani ataupun Majusi.”
Ada beberapa pendapat Imam Ghazali mengenai kebiasaan anak melakukan hal-hal yang baik atau buruk berdasarkan kemauan nalurinya (fitrahnya). Diantara pendapatnya adalah :
“ anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya, dan hatinya yang suci adalah permata yang mahal. Apabila ia diajar dan dibiasakan pada kebaikan, maka ia akan tumbuh pada kebaikan itu dan akan mendapatkan kebahagian didunia dan di akhirat. Tetapi, apabila dibiasakan untuk berbuat kejahatan dan dibiarkan seperti binatang-binatang, maka ia akan sengsara dan binasa. Cara memelihara anak yang baik adalah dengan mendidik dan mengajarkan akhlak yang mulia kepadanya”.
Dengan demikian didiklah anak anak dari usia dini agar mereka menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, nusa bangsa dan agama. Kadang kala, pendidikan budi pekerti pada masa kecil berguna bagi anak-anak tetapi setelah ia dewasa maka pendidikan itu tidak berguna lagi bagi mereka, jika kau luruskan ranting yang kecil maka ia kan lurus, tetapi jika ia telah menjadi kayu maka ia akan bengkok walaupun engkau berupaya membengkokkannya.
Nurul Rohmah
(Dari Berbagai Sumber)
Leave a Reply