Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Siapa memiliki anak kecil, hendaklah ia bercanda dan bermain dengan mereka.” (HR. Ad-Dailami dan Ibnu ‘Asakir)
Tidak sedikit orangtua yang terlalu keras memperlakukan anaknya, meskipun mereka masih di usia kanak-kanak. Misalnya dengan menyuruh mereka belajar, menghafal qur’an, les, dan lainnya. Bahkan ada orangtua yang tak pernah mengajak bermain atau bersenang-senang dengan anak-anaknya.
Padahal Rasulullah mencontohkan pada kita bagaimana memperlakukan anak kecil. Bercanda tawa dan bermainlah dengan mereka, agar mereka merasakan kebahagiaan di masa kanak-kanaknya. Selain itu, bermain dengan anak-anak bisa menambah rasa percaya diri dan juga meningkatkan kemampuan anak dalam menyerap pelajaran.
Ketika bermain dengan cucu-cucunya atau anak-anak lainnya, Rasulullah senantiasa memperlihatkan ekspresi bergembira dan bukannya menakut-nakuti sebagaimana kebanyakan orangtua zaman sekarang saat memerintahkan anaknya ikut les atau mengerjakan PR:
Dari Abu Hurairah, beliau berkata,“Bahwa Rasulullah menjulurkan lidahnya kepada Hasan bin Ali, hingga anak itu melihat merahnya lidah beliau lalu tertawa karenanya,” (Hadits riwayat Abu SYaikh dalam Akhlaq an-Nabi wa Adabuhu, lhat as-Silsilah ash-Shahih, N0. 70).
Bahkan sekalipun di hadapan banyak orang, Rasulullah tidak malu-malu untuk bertingkah kekanakan ketika bercanda dengan anak-anak.
Dari Ya’la bin Murrah ia berkata, “Kami keluar bersama Nabi lalu kami diundang untuk makan. Tiba-tiba Husain sedang bermain di jalan, maka Rasulullah segera (menghampirinya) di hadapan banyak orang. Beliau membentangkan kedua tangannya lalu anak itu lari ke sana kemari dan Nabi mencandainya agar tertawa sampai beliau (berhasil) memegangnya lalu beliau letakkan salah satu tangannya di bawah dagu anak tersebut dan yang lain di tengah-tengah kepalanya kemudian Rasulullah menciumnya,” (HR. Bukhari).
Rasulullah senantiasa memanggil anak-anak dengan panggilan sayang:
Anas bin Malik Ra menuturkan, bahwa beliau juga senang bercanda dengan Zainab. “Rasulullah sering bercanda dengan Zainab, putri Ummu Salamah Ra, beliau memanggilnya dengan: Ya Zuwainab, Ya Zuwainab, berulang kali”. Zuwainab artinya Zainab kecil.
Rasulullah pun senantiasa menghibur anak-anak yang terlihat bersedih atau berwajah muram:
Seorang anak kecil bernama Abu Umair adalah anak Ummi Sulaim yang sering diajak bercanda oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam. Pada suatu hari, terlihat wajah anak ini kelihatan murung. Rupanya dia sedang bersedih karena burung pipit peliharaannya mati. Kemudian Rasulullah pun menghampirinya dan mencoba untuk menghiburnya dengan berkata, “Hai Abu Umair, apa yang dilakukan burung pipitmu?” (Muttafaq ‘alaih)
Terakhir, Rasulullah senantiasa mendoakan untuk anak-anak terutama dari kalangan keluarga beliau, agar dicintai oleh Allah:
Al-Barra’ juga mengatakan, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memperhatikan Hasan dan Husain, lalu berkata, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai keduanya, maka cintailah keduanya’.” (HR Tirmidzi)
Bagaimana dengan kita? Apakah sudah benar memperlakukan anak-anak sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah? (SH)
Leave a Reply