JAWA BARAT – Deni (39 tahun) kembali singgah di Rumah Singgah Pasien IZI Jabar – YBM PLN, setelah sebelumnya di tahun 2018 Deni juga singgah untuk mengobati kanker nasofaring, pengakit yang diidapnya. Delapan bulan Deni menjalani pengobatan, Deni pun dinyatakan sembuh setelah sel-sel kanker nasofaring dinyatakan sudah bersih. Ia pun dianjurkan untuk menjalani kontrol rutin.
Sebagai kepala keluarga Deni juga tak bisa mengabaikan tanggung jawabnya, pasca dinyatakan sembuh Deni kembali bekerja sebagai buruh. Walaupun cucuran keringat tak sebanding dengan upah yang didapat Deni tetap menjalani pekerjaannya tersebut. Di daerahnya, Kp. Ciawitali, Cianjur memang sulit sekali mendapat pekerjaan. Dengan tanggungan dua orang putra yang masih sekolah memang sangat berat untuk bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.
Awal tahun 2021 tepatnya bulan April, kabar gembira menyelimuti keluarga Deni, Ibu Annisa istrinya kembali hamil anak ketiga. Kabar bahagia tersebut harus bersanding dengan kabar duka, pada bulan yang sama, sel kanker Deni dinyatakan tumbuh lagi. Dengan tekad dan semangat ingin sembuh Deni serta istri yang sedang hamil muda kembali berobat ke RSHS Bandung dan menginap di RSP IZI Jabar – YBM PLN.
Saat ini kehamilan Ibu Annisa sudah menginjak usia 7 bulan, sementara Pak Deni masih menjalani pengobatan sinar Radiotherapy. Dokter menyarankan Deni menjalani sinar sebanyak 33 kali, yang saat ini sudah dijalani 20 kali. Di samping sinar beliau juga harus berobat ke poli syaraf karena sering mengeluh sakit kaki. Perjalanan pengobatan kanker nasofaring masih cukup Panjang, akan tetapi kondisi Deni semakin menurun setiap harinya.
Banyak yang Ibu Annisa korbankan, beliau harus meninggalkan kedua anaknya di kampung demi suami bisa sehat kembali. Selama kehamilanpun ibu Annisa jarang sekali memeriksakan kandungannya karena waktu dan keuangan yang sulit. Pernah sekali di usia kehamilan 5 bulan karena kelelahan, Ibu Annisa mengalami serangan asma dan harus dilarikan ke Rumah Sakit. Alhamdulillah Allah SWT masih memberikan kesempatan Annisa serta janin yang dikandungnya sehat.
“Saya harus tetap memberikan semangat dan dukungan agar suami bisa sembuh. Di satu sisi saya juga khawatir anak dititipkan di kampung karena tak memungkinkan ikut dan mereka juga harus sekolah. Menghadapi proses lahiran juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Saya yakin setiap ujian pasti ada jalan kemudahan seprti halnya dipertemukan dengan RSP IZI ini,” ungkap Ibu Annisa.
Dalam keterangannya Ibu Annisa juga turut bersyukur adanya RSP dengan segala aktivitas- aktivitasnya. Adanya pengajian membuat dirinya semakin bersyukur dan semangat untuk bersabar dalam menyikapi ujian, menyerahkan segala permasalahan yang dihadapi kepada Allah SWT.
“Saya hanya bisa berdoa semoga ujian yang saat ini terasa sulit dilalui Allah berikan kemudahan. Dan saya pun tak mau memperlihatkan kesedihan saya kepada suami khawatir menjadi beban kondisi suami semakin drop. Saya percaya Allah tidak mungkin memberikan suatu cobaan di luar batas kemampuan ibu sama suami,” tambahnya.
Lanjutnya ia juga menurutkan, bahwa walaupun tak punya bekal, pasti rezeki selalu ada entah datang dari tangan-tangan orang baik yang perhatian dan peduli terhadap keluarganya. Untuk proses lahiran pun Ibu Annisa mengaku belum ada persiapan material untuk beli perlengkapan bayi, ia berharap Allah mudahkan proses lahirannya serta bayinya sehat.
Leave a Reply