Masa pandemi COVID-19 saat ini uji kesabaran tersendiri bagi para guru TPQ di kelurahan Bandarharjo dan Tanjung Mas kota Semarang. Tidak sedikit guru-guru tersebut yang hanya menggantungkan hidup dari mengajar di TPQ sekitar tempat tinggal mereka kini harus berbulan-bulan kehilangan penghasilan.
Begitu pula yang terjadi kepada keluarga Hartoyo (66), salah satu guru di TPQ Nurul Hikmah Tanjung Mas ini kini menjadi pengangguran terkena dampak COVID-19, karena TPQ tempatnya mengajar tutup hingga kondisi dinyatakan telah aman.
Kini beliau hanya tingal bertiga dengan anak, serta istri yang sejak tahun 2016 hanya mampu berbaring di atas ranjangnya.
Sang istri mengalami sakit komplikasi sudah empat tahun lamanya. Macam-macam sakit, seperti gula, darah tinggi, jantung menerpanya. Sehingga ia untuk berdiri sholat pun tak bisa, harus dibantu.
Ditambah kini ia dan anaknya kehilangan pekerjaan. Akibat wabah Covid-19 yang melanda Kota Semarang, banyak perusahaan yang merumahkan pegawainya.
“Ya seperti ini mbak, saya memang sudah lama tidak bekerja semenjak pandemi COVID-19 ini. Tidak tahu mau bekerja apa, karena juga harus jagain istri saya,” jawab Hartoyo saat dikunjungi Tim IZI di rumahnya.
Hampir sama dengan keluarga Sodiah (43). Semenjak pandemi berlangsung, beliau kehilangan penghasilan dari tempatnya mengajar di TPQ.
Meskipun beliau mempunyai toko kecil di depan rumah, tetapi toko kelontong tersebut bahkan sudah tutup sejak tujuh bulan lalu kehabisan modal.
Kini beliau tinggal bersama dua anak dan suami beliau yang bekerja di sebuah bengkel kecil tidak jauh dari rumahnya.
“Ini ada toko mbak dulunya. Tapi ya begitu, bahkan sebelum COVID-19 sudah tutup, dari dulu jarang sekali saya buka, karena ndak punya modal,” terang bu Sodiah menjelaskan kondisinya saat ini.
Masih begitu banyak kisah perjuangan dari guru-guru TPQ itu. Mereka terpilih menjadi penerima bantuan program Paket Ramadhan Guru TPQ kerjasama dari Inisiatif Zakat Indonesia dan LAZ An-Nur PT. Indonesia Power Semarang PGU.
Telah tersalurkan sebanyak 42 paket sembako untuk guru TPQ di daerah Bandarharjo dan Tanjung Mas. Masing-masing paket sembako ini berisi beras, minyak goreng, gula pasir, sarden, abon, tepung, dan teh.
Guru-guru TPQ tersebut merupakan pengajar dari berbagai tempat, antara lain TPQ Roudhotul Quran, Al-Aulad, Al-Mubarokah, Nurul Hikmah, Nurul Iman, Kemilau Quran, Hidayaturrohman, Nurul Qoyyimah, Al-Ikhlas, Al-Iskandariyah, Al-Iman, Cahaya Illahi, Baitur Rohim, Mihtahul Janah, Masjid Muttaqin, Al-Mujahidin, Al-Mabrur, Baitus Salam, Al-Karomah, Al-Mawwadah, dan Nikmatut Tholibun.
Dengan kondisi physical distancing, penyaluran kali ini bertempat di TPQ Nurul Qoyyimah di RT 3 RW 10 Tanjung Mas. Teknisnya dilaksanakan dengan mengumpulkan para guru TPQ dalam 2 gelombang, kemudian penyaluran dilakukan langsung ke rumah-rumah mereka.
Khoirudin, perwakilan LAZ An-Nur PT. Indonesia Power Semarang PGU menjelaskan bahwa penyaluran ini merupakan yang kesekian kalinya. Sudah begitu banyak kegiatan penyaluran zakat dari para pekerja PT. Indonesia Power.
“Yang kami salurkan bersama Inisiatif Zakat Indonesia kali ini menyasar kepada para guru TPQ di sekitar perusahaan kami ini. Kami berharap semoga bisa memberi manfaat di musim pandemi COVID-19,” paparnya dalam sambutan aksi bantuan, Senin (18/05/2020).
Dalam kondisi pandemi yang masih terus berlangsung ini, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) kantor perwakilan Jawa Tengah dan PT. Indonesia Power (IP) serta mitra IZI lainnya terus bersinergi agar lebih banyak lagi orang yang membutuhkan di tengah pandemi COVID-19 ini terbantu. (Fety Fatima Intansari/IZI)
Leave a Reply