KALIMANTAN TIMUR – Kutai Barat merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Timur yang ditetapkan pada tahun 1999. Mayoritas warga di Kutai Barat beragama kristen dan bekerja sebagai petani kebun. Perkembangan Islam di Kutai Barat tidak terlalu mencolok, selain dihuni oleh mayoritas Suku Dayak, di Kutai Barat juga terdapat beberapa suku lainnnya seperti Kutai, Jawa, Bugis, dan Banjar.
Perkembangan dakwah di daerah pedalaman Kalimantan Timur tak segencar di wilayah perkotaan, apalagi dibandingkan Jawa. Hal ini juga disebabkan jarak dan medan tempuh yang membutuhkan perjuangan lebih. Ditempuh dari Ibu Kota Provinsi dibutuhkan waktu 3 jam perjalanan untuk sampai ke Kutai Barat, itupun jika kondisi jalan tidak becek dan licin. Waktu tersebut setara dengan 303 km.
Alhamdulillah, melalui Program Dai Penjuru Negeri Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Kalimantan Timur turut berkontribusi mensyiarkan nilai Islam di wilayah Kutai Barat. Ada 3 (tiga) wilayah yang menjadi lokasi syiar Islam di Kutai Barat, yakni Desa Dilang Puti, Desa Nyuatan, dan Desa Mentiwan. Dai yang ditempatkan IZI merupakan dai lokal yang sudah cukup lama tinggal dan beradaptasi dengan warga di sana.
Herlan Fauzy selaku Kepala Perwakilan IZI Kaltim turut mengapresiasi kegiatan dakwah di pedalaman Kalimantan. “Alhamdulillah, tidak terasa sudah hampir masuk tahun pertama Dai IZI memberikan syiar Islam di pedalaman Kalimantan. Semoga bisa terus memberikan warna untuk masyarakat di Kutai Barat”, ungkapnya.
Kegiatan yang di lakukan oleh para dai di sana diantaranya memberikan ceramah agama untuk majelis taklim ibu-ibu ataupun bapak-bapak, memberikan pengajaran Al-Qur’an dan Iqro untuk anak-anak, menjadi Khotib Jumat serta membimbing dan membina warga yang baru masuk islam maupun yang sudah menjadi mualaf.
Selain focus dalam syiar Islam, melalui program Dai Penjuru Negeri diharapkan akan banyak lahir program-program lain seperti program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui dainya, IZI akan mencoba menggali potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk membantu perekonomian disana.
Rahmad selaku kordinator program IZI membenarkan hal tersebut. Menurutnya ke depan IZI akan mencoba membuat progam pemberdayaan ekonomi seperti budidaya ikan atau kerajinan tangan. Selain itu juga insyaallah akan dijalankan beberapa program insidental seperti khitan dan nikah massal.
Ustad Halim salah satu dai yang terlibat dalam Program Dai Penjuru Negeri ini sangat senang dan bangga bisa berbagi di wilayah Kutai Barat khususnya dj Desa Dilang Putih. Menurutnya banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya program dai IZI.
“Masyarakat begitu antusias ikut serta dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh IZI. Semoga ke depan program ini terus bergulir terlebih lagi jika nanti ada program pemberdayaan ekonomi pasti masyarakat akan betul-betul merasakan dampak dari kehadiran IZI”, ungkap Ustad Halim. (Rahmad/IZI/Kaltim)
Leave a Reply