Jawa Barat – Daningkem yang sudah berusia 56 tahun, asal Indramayu berbagi pengalamannya melawan penyakit kanker serviks. Tepat 2 tahun yang lalu, Daningkem mengalami pendarahan ketika telah melewati masa menopause, kejadian yang sama terus berulang selama 3 kali sampai akhirnya Daningkem memutuskan untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit terdekat.
Daningkem didiagnosa Kanker Serviks stadium akhir. Tak seperti kebanyakan pasien yang ketika mendengar kata “stadium akhir” menjadi pesimis, lain halnya dengan Daningkem yang optimis dan yakin bahwa penyakitnya dapat disembuhkan. Dengan keterbatasan alat medis di rumah sakit setempat, Daningkem dirujuk RS Hasan Sadikin untuk menjalani pengobatan.
Sebelum mengenal Rumah Singgah Pasien IZI, Daningkem menyewa kontrakan di dekat rumah sakit dengan biaya yang cukup mahal. Demi kesehatannya, Daningkem harus meminjam uang untuk memenuhi keperluan selama di Bandung. “Semenjak saya di RSP IZI-YBM PLN, saya ga harus ngeluarin uang buat kebutuhan sehari-hari”, tutur Daningkem .
“Walaupun saya sudah divonis stadium akhir, saya ga nyerah gitu aja, justru saya semangatin pasien-pasien lain biar lebih semangat menjalani pengobatan dan jangan pernah lupa minta sama Allah untuk dihilangkan penyakit ini”, ucap Daningkem menyemangati diri sendiri dan pasien-pasien yang lainnya.
Semoga Daningkem diberikan kelancaran dalam pengobatan dan menjadi penyemangat bagi para pejuang kanker serviks lainnya.
Leave a Reply