Rasa kasih sayang antara suami dan istri tidak memiliki batasan selama dalam koridor kesetiaan dan ibadah kepada Allah SWT. Hal tersebut yang dirasakan pasangan Darwin Char (50) dan Erni (35), penghuni Rumah Singgah Pasien IZI Sumatera Utara.
Darwin Char sejatinya pasien penyintas kanker tulang rawan paha, atau istilah lainnya Ewing Sarcoma Family of Tumors (ESFT).
Pria tersebut datang dari Desa Pasir Limbau Kapas, Kecamatan Rokan Hilir, Provinsi Riau, yang dikenal sebagai salah satu daerah terisolir di Riau untuk datang berobat ke kota Medan sesuai rujukan instansi kesehatan setempat.
Sebagai warga dari desa terisolir, Darwin tak mengerti bentuk kota besar bernama kota Medan. Ia juga tak mengerti benar terkait sistem kesehatan serba canggih yang sedang naik digandrungi dunia. Tukang bangunan tersebut hanyalah pria biasa dengan keinginan biasa.
Sembuh dari penyakit yang dideritanya, memiliki anak-anak di sampingnya, adalah dua hal yang menjadi impiannya saat ini. Namun, Darwin saat ini ditemani istrinya tercinta yang juga dalam kondisi lemah karena mengalami keguguran beberapa waktu lalu.
Cobaan yanga menerpa Darwin dan keluarga bertubi-tubi. Meski begitu, harapannya tak pernah putus. Hal itu terlihat dari kesetiaan mereka berdua menghadapi takdir.
Setidaknya, kehadiran Rumah Singgah Pasien IZI Riau membantu beban kesulitan yang mendera pasangan sejati itu. Darwin dan Istri mengaku tidak harus memikirkan biaya hidup, dan dapat fokus menjalani kualitas ibadahnya.
“Alhamdulillah, saya bersyukur dan senang sekali di terima di RSP ini. Semua yang saya terima seperti layaknya rumah keluarga se-surga. Selama di RSP ibadah saja jadi terjaga. Saya yang tak terbiasa membaca Alquran bisa ikut mengaji selama di sini. Saya merasa lebih bersemangat untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti hidayah terbesar dalam hidup saya. Karena penghuni di sini diajarkan untuk saling mengingatkan dalam kebaikan” Ungkap Darwis Char yang masuk RSP awal Januari 2020 itu.
Sudah waktunya Darwin untuk fokus menggapai impiannya untuk sembuh dari Kanker yang dideritanya. Setelah sembuh, ia akan mulai memikirkan impiannya yang lain yang sempat tertunda. Pria itu juga sempat mengungkapkan apresiasinya kepada RSP IZI.
“Saya juga sering mendoakan pengurus dan para donatur rumah singgah pasien ini. Meskipun saya tidak tahu nama-namanya tetap saya doakan, terima kasih RSP yang sudah banyak memberikan perubahan saya untuk jadi pribadi yang lebih baik,” tutupnya. (DH)
Leave a Reply