Pak Dedi hanyalah seorang pekerja serabutan beristrikan seorang ibu rumah tangga yang sabar. Mereka dikaruniai 2 orang anak, Sendy Pratama (4) dan Niken (2).
Saat ini, putri ke 2 pak Dedi tengah melakukan pengobatan di RS Cicendo dikarenakan terdapat kendala di kedua bagian matanya. Ia tidak dapat melihat. Diketahui dari hasil pemeriksaan ternyata Niken mengidap glukoma semenjak lahir.
Beruntung dokter menyarakan bahwa Niken masih memiliki harapan untuk melihat kembali. Hal ini berbeda dengan kondisi sang kakak yang divonis mengalami kebutaan.
Ditelisik dari riwayat keluarga, baik Dedi maupun istri tidak memiliki faktor keturunan sebagai pengidap glukoma. Dokter menyampaikan, kasus yang menimpa kedua anaknya tersebut akibat virus yang terdapat di dalam kandungan sehingga menyebabkan kedua mata anak mereka tidak berfungsi.
Atas kebutaan yang menimpa kedua anaknya, Dedi merasa malu dan sedih. Pria yang tinggal di Kp. Saripin RT 01 RW 11 Desa Sukanagara Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya tersebut menyesal tidak berbuat banyak untuk buah hatinya.
“Ada penyesalan kala itu, karena saya tidak mampu mengusahakan kesembuhan Sendy akibat minimnya biaya. Andai saja waktu bisa di ulang mungkin saya juga akan mengusahakan berbagai cara untuk kesembuhannya,” ujarnya kepada Tim IZI sambil berkaca-kaca.
Keadaan ekonomi yang pas-pasan membuat pak Dedi merasa kesulitan untuk biaya pengobatan sang anak. Namun kepeduliaan warga sekitar kepada keluarganya lebih besar lagi, sehingga Dedi dapat merujuk Niken ke rumah sakit besar di Bandung.
Setelah Dedi memutuskan untuk memperjuangkan kesembuhan anaknya yang ke-2, berbagai kemudahan ia terima.
“Seperti hal nya saat ini proses pengobatan Niken, ketika saya harus memikirkan tempat tinggal dan biaya biaya yang lain ternyata Allah memberikan petunjuk lewat Rumah Singgah Pasien IZI yang menerima saya dan mengizinkan saya untuk tinggal selama pengobatan anak saya,” lanjutnya lagi.
Di akhir sesi wawancara dengan Tim IZI, Dedi berterima kasih atas perhatian tetangga dan penerimaan Rumah Singgah Pasien IZI sehingga mereka dapat tinggal di Bandung untuk rawat jalan Niken yang tengah dirundung Glukoma. Ia berharap proses pengobatannya berhasil dengan lancar.
“Terimakasih kepada para tetangga dan IZI atas keberadaan Rumah Singgah ini. Sangat bermanfaat. Mohon doa-nya semoga proses pengobatan anak saya berjalan dengan lancar,” tutup Dedi.
Mari kita bantu Niken untuk dapat melihat dunia dengan sama-sama mendoakannya dan bergotong royong memenuhi kebutuhannya. (Nia/DH)
Leave a Reply