Hampir semua pasien yang sakit akan memilih untuk lebih banyak beristirahat fokus terhadap pengobatan demi kesembuhan dirinya. Berbeda dengan seorang ibu paruh baya ini. Beliau bernama Nina Muyani (53) asal Kuningan, Jawa Barat.
Nina memiliki 3 orang anak dan beraktifitas sebagai seorang ibu rumah tangga dengan hobi membuat kerajinan tangan. Empat tahun lalu Nina didiagnosa kanker nasofaring stadium 4. Posisi kanker berada di bawah hidung hingga menembus ke langit-langit mulut.
Sebelum diketahui penyakitnya, sering sekali Nina mengalami mimisan. Hal itulah yang mendorong wanita itu memeriksakan diri pada pertama kali .
Hasil pemeriksaan medis membuat Nina terkejut. Pihak rumah sakit daerah setempat bahkan merujuknya segera di tangani rumah sakit provinsi di Bandung.
Akibat biaya yang dibayangannya tak mampu dipenuhi, Nina sempat mengurungkan niat dari rencananya menjalani pengobatan ke Kota Bandung.
Nina vakum dari perawatan medis apapun. Ia hanya memasukan daun sereh ke dalam hidung untuk mengurangi mimisan. Wanita itu juga kesulitan memasukkan makanan ke dalam mulut. Hingga kemudian Nina hanya meminum air beras sebagai pengganti nasi.
Sepanjang itu, Nina hanya beribadah dan mengalihkan pikirannya dari kanker yang diderita dengan menjalani hobinya membuat kerajinan.
Doa-doa yang dipanjatkanya seolah menjadi magnet solusi untuk Nina. Tepatnya pada tahun 2017, Nina mendapatkan kemudahan menjalani pengobatan.
Hampir semua pasien akan menyemangati dirinya sendiri untuk sembuh dari penyakit. Itulah kisah Nina ketika pertama kali dipertemukan dengan rumah singgah pasien IZI di tahun 2018.
Hobinya tidak lantas menghilang karena sakit yang diderita. Bahkan selesai kemoterapi Nina masih bisa meluangkan waktu membuat kerajinan tangannya.
Sebagai bentuk rasa syukur, Nina juga memberikan hasil kerajinan tanganya untuk dipajang di rumah singgah pasien IZI YBM-PLN Jabar.
Selama ini kerajinan kerajinanya dibuat berlandaskan hobi dan adanya waktu luang, ‘’karya-karya kerajian yang sudah dibuat hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja,’’ ujar team RSP yang sebelumnya pernah berkunjung ke kediaman Nina.
Dari segi pengobatan saat ini bu nina telah melakukan 6 kali kemoterapi bersiklus dan 33 kali sinar radioterapi. Saat ini, Nina sedang melakukan kemoterapi ulang yang sebelumnya sempat terhambat karena kondisi badan yang tidak stabil.
Kurang-lebih 2 tahun sudah ia menjadi penerima manfaat rumah singgah pasien IZI YBM-PLN Jawa Barat. Nina selalu berharap untuk segera selesai pengobatannya dan fokus untuk mengurus keluarga. Karena selama ini anak-anaknya lah yang menjadi penyemangat Nina kembali sembuh. (ed)
Leave a Reply