Memasuki bulan Muharam, tepatnya di hari ke 10 atau hari ‘Asyuro umat Islam disunahkan berpuasa sebagaimana keutamaan puasa di bulan Muharam yang dijelaskan dalam hadis berikut ini.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Mengenai balasan/ pahala dari keutamaan puasa ‘Asyuro sendiri, diriwayatkan dalam hadis berikut ini;
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.”(HR. Muslim no. 1162).
Di samping itu, untuk menghindari kesamaan pada kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari ke 10 Muharam, maka umat Islam dianjurkan untuk menambah 1 hari puasa, yakni di hari Tasu’a, hari ke-9 Muharam.
Lalu bagaimana jika hanya berpuasa ‘Asyuro saja? Apakah puasa kita sah? tetap mendapat pahala? Menjawab hal ini, kami sajikan jawaban dari ulama terkemuka yang banyak diikuti pandangan fiqihnya, yakni Buya Yahya.
Dalam sebuah kajian yang ditayangkan di akun youtube Al-Bahjah Tv, beliau menyampaikan jawabannya terkait “bagaimana jika hanya mengerjakan puasa di hari ‘Asyuro saja tidak berpuasa di hari Tasu’a”.
Buya Yahya menyampaikan bahwasannya puasa yang dikukuhkan adalah puasa di tanggal 10 Muharam atau puasa ‘Asyuro. Beliau melanjutkan bahwa ada sunah di atas sunah, “untuk mendapatkan double sunah dianjurkan puasa di tanggal 9, hari Tasu’a sebagai pembuka menyempurnakan puasa hari ‘Asyuro,” jelasnya.
Menurutnya untuk mendapatkan double pahala atau kesempurnaan puasa ‘Asyura bisa juga berpuasa di tanggal 11-nya, di mana jika di tanggal 9 untuk membedakan dengan puasa Yahudi kemudian di tanggal 11 untuk kesempurnaan puasa di bulan Muharam.
Sebagai penutup dan poin dari pertanyaan, beliau mengatakan bahwa jika hanya puasa di hari ‘Asyura saja tidak masalah dan tidak termasuk makruh, insyaallah tetap mendapatkan pahala.
Wallahu a‘lam bish-shawab
Sumber: Buya Yahya – Al-Bahjah Tv.
Leave a Reply