Jawa Barat – Di balik bukit-bukit hijau Pengalengan, di sebuah rumah sederhana di Kampung Cikalong Hilir, hidup tiga kakak beradik yang menjalani hari-hari mereka tanpa kehadiran orang tua. Rendi, Terdi, dan Sela ditinggal ibunya wafat pada tahun 2021 karena penyakit kelenjar getah bening yang diperparah oleh depresi. Setelah kepergian sang ibu, kehidupan mereka berubah drastis. Ayah mereka, yang semula berjanji untuk tetap hadir, kini sudah berbulan-bulan tak memberi kabar.
Rendi, sebagai anak tertua terpaksa mengorbankan pendidikannya, setelah lulus SMP ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah Terdi dan Sela adiknya, yang saat ini duduk di bangku SMP. Rumah sederhana yang mereka tinggali dengan dinding setengah tembok dan setengah anyaman bambu seakan menjadi saksi bisu perjuangan mereka.
Meskipun terbatas, keluarga dari almarhumah ibu mereka selalu berusaha memberikan dukungan dan bergotong-royong membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari anak-anak ini. Keluarga dari ibunya ini pun tidak ada yang memiliki penghasilan tetap, tapi keikhlasan berbagi membuat mereka kuat dalam menghadapi kesulitan.
Alhamdulillah, Jumat, 11 September 2024, tim dari Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dapat menyambangi rumah sederhana 3 kaka beradik ini. Dalam kesempatan ini Tim IZI hanya bertemu dengan Terdi dan Sela, karena Rendi sedang bekerja. Kedatangan tim IZI disambut hangat oleh Ketua RT setempat, Pak Dahyu, yang turut menyaksikan penyaluran bantuan dari para donatur IZI.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada IZI dan para donatur atas bantuannya. Semoga anak-anak ini bisa tumbuh menjadi mandiri dan sholeh,” ujar Pak Dahyu dengan penuh harapan.
Di sela-sela rasa haru, Terdi dan Sela juga mengungkapkan rasa terima kasih mereka. “Kami mau ucapkan terima kasih kepada IZI dan donatur. Semoga panjang umur, sehat selalu, dan rezekinya bertambah,” ucap mereka dengan senyum kecil di wajah mereka.
Di tengah segala keterbatasan, perhatian dan bantuan yang diterima Rendi, Terdi, dan Sela menjadi angin segar bagi kehidupan mereka yang penuh perjuangan. Meski hidup dengan kekurangan, tapi mereka punya harapan yang sama seperti anak lainnya, melanjutkan hidup untuk mewujudkan mimpi dan cita-citanya.
Leave a Reply