“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.”(HR. Tirmidzi)
Tidak sedikit perempuan melihat kemapanan sebagai faktor utama memilih suami, sedangkan laki-laki memilih kecantikan fisik sebagai faktor utama memilih istri. Bagus sih punya pasangan hidup kaya dan cantik, asalkan hatinya kaya juga, dan akhlaknya cantik juga.
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)
Ini pentingnya memilih pasangan hidup yang akhlaknya baik:
- Tidak akan terjadi KDRT
Seseorang yang berakhlak baik pasti akan menghormati pasangannya. Mereka sudah memahami akan hak dan kewajibannya masing-masing di dalam rumah tangga. Suami akan menghargai wanita, dan sebaliknya. Sementara orang yang akhlaknya buruk, ketika sedang berseteru dengan pasangan akan lebih mudah tersulut emosi hingga sampai kepada kekerasan fisik.
- Mengutamakan jalan damai dalam mencari solusi
Sebesar apapun masalah yang tengah dihadapi, orang yang berakhlak baik akan lebih mengedepankan akal sehat dibandingkan dengan emosi. Mereka akan berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai.
- Pernikahan lebih langgeng
Dengan sikap saling memahami dan menerima satu sama lain, otomatis pernikahan akan lebih langgeng. Konflik yang terjadi di dalam rumah tangga dijadikan sebagai pembelajaran dan berusaha agar rumah tangganya lebih baik lagi, begitulah ciri orang yang berakhlak baik ketika mereka berumah tangga.
Orang yang berakhlak buruk akan cenderung saling menyalahkan dan tidak mau mengalah ketika terjadi konflik. Hal ini bukan tidak mungkin dapat memicu pertengkaran serius hingga pada perceraian.
- Memilih pasangan hidup sekaligus calon ibu/ayah yang baik untuk anak-anak nantinya
Ketika membahas masalah pernikahan dan rumah tangga, tentunya kita akan dihadapkan pula dengan anak-anak. Karena salah satu tujuan menikah adalah agar mendapatkan keturunan yang shalih dan shalihah yang tidak hanya dapat menjadi anak yang berbakti dan bermanfaat bagi kedua orangtua, tetapi juga agamanya.
Untuk memiliki anak yang shalih dan shalihah, dibutuhkan pula orantua yang shalih dan shalihah. Orangtua yang dapat mendidik dan membimbing anaknya dengan baik dan benar sebagaimana Islam ajarkan. Tetapi jika pasangan suami istri tersebut termasuk orang yang toleh/tolehah, maka akan susah terwujud mimpi agar anak-anak mereka soleh/solehah.
Sudahkah kita menjadi orang yang berakhlak baik? Jika belum, segeralah belajar memperbaiki diri selagi masih ada waktu. Karena orang baik hanya untuk yang baik pula. (SH/RI)
Leave a Reply