Ingin mendapat solusi dari setiap masalah yang dihadapi? Kadang jalan keluar masalah tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Tetapi, banyak yang kesulitan.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya” (QS. At-Thalaq: 2-3)
Allah tidak akan memberikan sesuatu, termasuk ujian kepada umat-nya melainkan sudah sesuai kadar kemampuan hamba tersebut. Yang perlu dilakukan oleh hamba tersebut ialah bertawakkal kepada Allah.
Bagaimana cara agar diri kita mampu bertawakal?
1. Menjadikan Allah sebagai prioritas utama hidup, dan hanya meminta pertolongan pada-Nya
Sudahkah kita menjadikan Allah sebagai prioritas di dalam kehidupan, baik dalam suka maupun duka?
Coba cek lagi, saat Allah berikan nikmat, apakah kita bersyukur, atau masih mengeluh karena merasa nikmat yang diberikan oleh-nya sedikit?
Atau ketika Allah sedang memberikan ujian, apakah sudah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tempat bersandar dan memohon pertolongan? Atau masih khilaf dan langsung minta tolong ke makhluk-Nya tapi lupa untuk meminta pertolongan kepada Allah? Orang yang bertawakal pasti akan mendahulukan Allah dalam setiap urusannya.
“Hanya kepada-Mu kami beribadah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” (Al-Fatihah: 5)
2. Berdoa untuk dijadikan hamba yang bertawakal
Senjata seorang muslim adalah do’a. Allah tidak akan menolak do’a setiap hamba selagi do’a tersebut tidak mengandung keburukan. Mintalah kepada Allah agar kita dapat termasuk ke dalam golongan hamba-Nya yang bertawakal.
Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, aku bertaubat kepada-Mu, dan aku mengadukan urusanku kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu – tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Engkau – dari segala hal yang bisa menyesatkanku. Engkau Mahahidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia pasti mati. (HR. Muslim, no. 2717)
3. Tetap berusaha dan berikhtiar
Bertawakal kepada Allah bukan berarti tidak melakukan apapun. Sikap tawakal harus didahului dengan ikhtiar. Sebagai contoh soal rezeki. Allah memang sudah mengatur rezeki semua makhluk. Tapi ya bukan berarti manusia tinggal leha-leha, tapi harus berusaha untuk menjemput rezeki tersebut. Soal hasil, biar Allah yang mengatirnya.
“Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim)
4. Bersabar dari gangguan yang dihadapi
Namanya hidup, ujiannya pasti bermacam-macam. Kalau dirasa ujian tersebut terlalu berat, ingat lagi, bahwa Allah tidak mungkin memberikan ujian melampaui batas kemampuan kita. Jadi tetap berusaha untuk menghadapi masalah yang ada, bertawakal danbersabar atas ujian tersebut.
“Mengapa kami tidak bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu berserah diri.” (QS. Ibrahim: 12)
Sikap tawakal itu memang perlu dibangun pelan-pelan, nggak bisa instan terus setiap orang jadi hamba yang tawakal. Oleh sebab itu, jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah.
“Dan apabila Allah menimpakan kepadamu suatu bahaya maka tidak ada yang bisa menyingkapnya selain Dia, dan apabila Dia menghendaki kebaikan bagimu maka tidak ada yang bisa menolak keutamaan dari-Nya. Allah timpakan musibah kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107)
Semoga kita bisa terus memperbaiki diri. (SH/RI)
Leave a Reply