Inspirasi belajar oleh Kelompok Bendang Mengajar, Sumatera Barat, menjadi salah satu alasan diresmikannya program SIGAP (Sedekah Guru dan Pelajar) oleh Inisiatif Zakat Indonesia perwakilan Sumatera Barat.
Kolaborasi bersama kelompok belajar ini terselenggara di Jorong Pasa Senayan, Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar.
Acara peresmian SIGAP IZI Sumatera Barat mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat, mulai dari dari pemuka masyarakat, wali nagari, hingga para wali murid.
Agenda diawali dengan makan malam bersama masyarakat dan anak anak didik. Setelahnya, beberapa sambutan memenuhi bangunan, serta dilanjutkan dengan penampilan oleh para anak-anak binaan.
Kegiatan peresmian diakhiri dengan pengguntingan pita oleh pemangku wilayah. Program SIGAP IZI Sumatera Barat pun siap memberi solusi bagi program pembelajaran jarak jauh bagi anak-anak di desa.
Inspirasi Belajar
Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan. Hingga kini, para siswa melakukan belajar secara daring.
Kebutuhan pun meningkat dikarenakan para siswa diwajibkan memiliki gadget dan kuota jaringan internet demi suksesnya menjalani sistem belajar jarak jauh ini.
Fakta di lapangan menunjukkan siswa-siswi di desa dan wilayah pedalaman lainnya kesulitan mendapatkan akses kelengkapan tersebut dengan mandiri. Hal ini memerlukan adaptasi yang cukup rumit di tengah terjadinya perlambatan ekonomi secara keseluruhan.
Dampak lainnya adalah banyak orang tua murid yang kehilangan momen bersama anak-anak mereka akibat waktu mereka habis mencari tambahan pendapatan demi menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga.
Murid Sekolah Dasar dan SMP di Jorong Pasa Senayan, Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, merasakan hal tersebut.
Para orang tua di desa ini kebanyakan bekerja sebagai petani kecil yang setiap hari harus berangkat ke sawah, dan baru bisa pulang ke rumah pada sore harinya.
Kendala kurangnya pendampingan anak-anak Desa Jorong Pasa menjalani belajar daring memunculkan ide pemudi-pemudi setempat dengan membuka bimbingan belajar gratis.
Seketika, layanan bimbingan belajar inisiasi Yulia Rahmi dan kawan-kawan mendapat sambutan anak-anak sekitar. Kegiatan belajar-mengajar berlangsung secara metodis dan sesuai mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku.
seiring berjalannya waktu, jumlah anak yang datang semakin banyak, sehingga ada saran dari masyarakat setempat agar Kak Rahmi dan kawan – kawannya menggunakan mushola desa sebagai tempat belajar.
Seiring jumlah anak yang semakin banyak, Rahmi membuka kesempatan bagi rekan-rekan yang lain untuk menjadi relawan mengajar. Kelompok Bendang Mengajar menjadi nama resmi bimbingan belajar mereka.
“Alhamdulillah, sekarang jumlah siswa disini ada 38 orang, yang belajar setiap malam mulai dari pukul 7-9 malam. Mereka terdiri atas siswa TK, SD dan SMP, ” aku Rahmi.
Selain kegiatan belajar mengerjakan tugas sekolah, Kelompok Bendang Mengajar membuka program lain, di antaranya Malam Minggu Ceria, Balajar Story-telling, Belajar Qasidah, Menyanyi, Berbahasa Inggris, Senam Bersama, hiking dan lainnya.
Melihat antusiasme yang sangat besar, serta dukungan masyarakat yang luar biasa, IZI Sumatera Barat sepakat mendukung kelompok belajar ini. Tujuannya dari kerjasama ini untuk memaksimalkan aktivitas kegiatan Kelompok Bendang Mengajar.
Inisiatif Zakat Indonesia perwakilan Sumatera Barat makin bersemangat menjalankan program SIGAP melalui kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Seperti halnya Kelompok Bendang Mengajar yang menjadi inspirasi belajar anak-anak sekitar dengan memberikan nilai positif dan menjadi solusi di tengah kecamuknya wabah virus corona di Sumatera Barat.
Leave a Reply