Baebunta (IZI Sulsel) – Akses menunju Masamba, Kabupaten Luwu Utara mulai padat. Yang sebelumnya dapat di tempuh selama 12 jam perjalanan dari kota Makassar, sekarang bisa seharian penuh untuk sampai ke lokasi bencana.
Pada saat yang bersamaan, Posko kedua Inisiatif Zakat Indonesia berdiri di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara. Tim Relawan IZI mereportase kondisi mengenaskan yang menimpa warga di sana.
“Tadi pagi air sungai yang melewati Desa Meli kembali meluap hingga pinggang orang dewasa. Kami harus menunggu kondisi menjadi kondusif agar dapat menyebrang dan membantu para pengungsi,” jelas Muhammad Ichsan, koordinator relawan IZI untuk korban bencana Luwu Utara.
Akibat terputusnya aliran listrik, jaringan air bersih di desa Meli ikut terhenti. Para pengungsi menempati rumah-rumah yang berada di dataran tinggi untuk menghindari kemungkinan meluapnya kembali air sungai, dan lumpur setinggi dada orang dewasa.
Posko IZI di Desa Meli akan dimaksimalkan memenuhi beberapa kebutuhan para pengungsi. Para relawan IZI menghidupkan kembali listrik dengan genset dan kabel sepanjang 100 meter.
“Sementara ini kami membawa 100 meter kabel listrik dari kebutuhan sepanjang 500 meter. Setidaknya dapat menyuplai listrik bagi para pengungsi,” jelas Ichsan kembali.
Para relawan IZI juga membawa 40 karung beras, serta mendistribusikan paket sembako. Hal ini membantu para pengungsi yang musti turun ke Dusun Panampa yang berada di Desa Radda untuk mendapatkan logistik.
“Bagi pengungsi yang tidak mampu turun ke dusun Panampa, mereka mau-tak mau memasak apa yang tersisa di tempat mereka mengungsi,” terang Ichsan.
Selain itu, pakaian layak yang telah disterilisasi terdistribusi kepada para pria, wanita, anak-anak hingga para balita. Lebih penting lagi pakaian dalam wanita, karena mereka mulai mengeluhkan gatal-gatal di bagian kulit tertentu.
“Kami butuh pakaian dalam (wanita), pak. Sudah beberapa hari ini kami tidak ganti pakaian tersebut. Kami mulai merasakan gatal-gatal,” keluh Della (45) kepada tim relawan IZI.
Leave a Reply