BOJONEGORO, IZI – Santunan guru ngaji diberikan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) kepada empat orang guru di Yayasan Bina Ummat Bojonegoro. Empat guru ini terdiri dari 3 pengajar di SDIT Insan Permata Bojonegoro dan 1 pengajar di SMPIT Insan Permata Bojonegoro. Dua sekolah ini merupakan bagian dari Yayasan Bina Ummat Bojonegoro.
Empat guru yang menerima santunan ini merupakan pengajar prasejahteran yang telah mendedikasikan dirinya untuk sekolah. Mereka sudah mengajar sejak sekolah berdiri. SDIT Insan Permata Bojonegoro sudah berdiri sejak tahun 2010, sedangkan SMPIT Insan Permata Bojonegoro sudah berdiri sejak 2014.
“Empat pengajar ini sudah lama mengajar di sekolah, rata-rata sudah sejak sekolah berdiri. Karena sekolah ini swasta yang gajinya juga langsung dari yayasan, jadi beberapa guru gajinya belum maksimal dan ada yang belum sampai UMR”, papar Pak Lukman Rofi – pengurus Yayasan Bina Ummat Bojonegoro.
SDIT Insan Permata Bojonegoro dan SMPIT Insan Permata Bojonegoro sendiri merupakan sekolah swasta yang memiliki keunggulan berupa pembinaan akhlak Islami dan juga program Tahfidz Quran.
“Program Tahfidz Quran ini sistemnya seleksi yang disesuikan dengan kemampuan siswa. Jadi, nanti ada siswa yang masuk kelas tahsin untuk memantanpkan bacaannya, kalau tahsin sudah lulus bisa lanjut ke kelas tahfidz. Dan masing-masing siswa target hafalan Qurannya berbeda sesuai dengan kelas tahfidznya.” Jelas Pak Lukman Rofi.
Hingga saat ini, Yayasan Bina Ummat Bojonegoro telah memiliki 100 guru pengajar untuk TKIT Insan Permata Bojonegoro, TKIT Insan Permata Sumberejo, SDIT Insan Permata Bojonegoro dan SMPIT Insan Permata Bojonegoro. Seluruh kegiatan operasional, termasuk pemberian gaji atau kafalah pengajar juga berasal dari yayasan dan donatur. Oleh karenanya, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) melalui program Santunan Guru Ngaji bekerja sama dengan Yayasan Bina Ummat Bojonegoro untuk memberi santunan kepada empat orang pengajar di yayasan tersebut.
Adanya santunan ini diharapkan mampu membantu perekonomian pengajar yang memang gajinya belum setara dengan UMR wilayah Bojonegoro.
“Ke depannya semoga IZI mampu memberikan kebermanfaatan yang lebih luas lagi. Pemberian bantuan seperti santunan ini sangat membantu ekonomi pengajar. Namun, hal yang membuat IZI unggul adalah adanya pendampingan dan pembinaan yang dilakukan.” tutur Pak Lukman. (evi/IZI)
Leave a Reply