Semarang (IZI Jateng) – Mengawali bulan September ini, Inisiatif Zakat Indonesia bersinergi dengan BATIK Alumni Kimia UNDIP Angkatan Tahun 1991 menyalurkan bantuan kaki palsu kepada salah satu warga di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pada kesempatan tersebut, diikuti oleh Ketua BATIK Alumni Kimia UNDIP ’91, dan dikawal oleh Tim IZI Jawa Tengah. “Penyaluran secara langsung didampingi mitra program adalah hal yang dapat membantu transparansi kami di dalam pelayanan IZI,” tutur koordinator Tim IZI.
Penyaluran program kaki palsu ini difungsikan untuk memudahkan keterbatasan fisik penerima manfaat agar dapat beraktivitas sedia kala, seperti halnya Cahyo (23).
Cahyo awalnya bertubuh normal. Sampai perlahan, jari tangan kanannya kaku dan hanya seperti mencengkeram.
Hal itu terjadi karena sebelumnya dia bekerja sebagai tukang besi. Tangannya digunakan untuk menarik besi yang dibengkokkan.
Tak lama, secara perlahan kakinya membusuk akibat sepatu yang dipakainya ketika menjadi pengendara Ojek Online menipis hingga tembus ke aspal.
Sengatan aspal dan tajamnya kerikil mengakibatkan kaki Cahyo luka. Ketika diperiksakan ke dokter setempat segalanya terlambat karena luka telah membusuk.
“Dikhawatirkan proses pembusukan akan merembet ke bagian tubuh yang lain. Jadi perlu segera diamputasi,” kisah Cahyo.
Untuk beraktifitas, Cahyo mengandalkan kesabaran sang istri. Di saat hendak berjalan, atau ketika berjualan di pinggir jalanan kota Semarang, Cahyo senantiasa dibantu sang istri.
Kondisi ini dilihat langsung oleh teman-teman BATIK Alumni Kimia UNDIP ’91, dan memutuskan untuk membantunya dengan menggandeng Inisiatif Zakat Indonesia.
Kaki palsu hasil donasi BATIK Alumni Kimia UNDIP ’91 terpasang di bagian tubuh Cahyo yang teramputasi.
“Saya orang yang tidak punya, untuk makan saya juga perlu usaha dulu. Tidak terpikirkan untuk bisa membeli kaki palsu. Alhamdulillah, ada dermawan yang mau membantu saya dan keluarga saya,” ujar Cahyo saat menerima bantuan kaki palsu tersebut.
“Kami merasa tergerak untuk membantu pak Cahyo berupa kaki palsu. Semoga kaki palsu ini dapat membantu pak Cahyo dalam membantu istri berjualan dan tetap semangat,” tutup Ketua BATIK alumni kimia UNDIP ’91, menyampaikan rasa empatinya. (Ummulia / IZI Jawa Tengah)
Leave a Reply