Apapun kondisinya, setiap orangtua ingin buah hatinya hidup bahagia dan normal. Namun terkadang Sang Pencipta mempunyai skenario lain berupa ujian penyakit bagi seorang anak. Salah satunya adalah penyakit Cacat Hati Bawaan.
Cacat Hati Bawaan adalah kelainan hati yang muncul saat lahir. Dalam kebanyakan kasus, gangguan ini mempengaruhi saluran empedu. Ketika empedu menumpuk di hati, akan merusak fungsi hati.
Abdurrifky Alghifari (9 th) atau biasa dipangggil Rifky merupakan putra bungsu dari pasangan Pak Andika (40 th) dan Ibu Fita Riyanti (37 th). Ia didiagnosa dokter sebagai salah satu penderita Other Congenital Malformations of Liver atau Cacat Hati Bawaan berupa kelainan pada hati sejak lahir.
Menginjak usia 9 tahun Rifky belum bisa berjalan. Tubuhnya tampak menguning serta perut yang membesar akibat pembengkakkan pada organ limpa. Saat ini mata sebelah kiri dan telinga sebelah kiri tidak berfungsi normal. Dokter menganjurkan untuk segera melakukan Transplantasi Hati.
Dilansir www.hellosehat.com, Transplantasi Hati (cangkok hati) merupakan operasi menggantikan organ hati pasien yang mengalami penyakit hati dengan hati yang sehat. Resikonya sangat tinggi karena dapat menyebabkan Infeksi dan/atau memperberat komplikasi kardiovaskuler, paru-paru dan masalah pada ginjal.
Biaya transplantasi hati memanglah tidak murah tapi bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Satu anak bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 600 juta. Sementara itu, BPJS Kesehatan hanya menanggung maksimal Rp269 juta. (sumber:https://fk.ui.ac.id/ )
Rifky tinggal bersama kedua orangtua dan kakak perempuannya di bilangan Sukamaju Cilodong, Depok. Mereka menempati rumah petak berukuran 15 m2 dengan biaya sewa 600 ribu per bulannya. Kebetulan sudah menunggak selama 3 bulan ini.
Keluarga Rifky terkendala biaya untuk kontrol rutin ke RSCM Jakarta. Selain itu mereka tidak memiliki biaya untuk tindakan transplantasi hati. Padahal hal tersebut yang saat ini dianjurkan oleh dokter untuk segera dilakukan, mengingat kondisi Rifky yang semakin menurun.
Ayah Rifky hanyalah seorang buruh kusen dengan penghasilan 1,5 juta perbulan. Sedangkan sang ibu membantu suami sebagai ART dengan penghasilan 1,3 juta perbulan. Jangankan untuk biaya berobat Rifky, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja belum dapat terpenuhi.
“Berharap Rifky sehat seperti anak anak lainnya, walau setelah transplantasi hati harus meminum obat seumur hidup, tapi saya ingin sekali liat Rifky sehat bisa sekolah, mengaji dan bermain. Perjuangan kami selama hampir 10 tahun tidak ada yang sia-sia. Semoga Alloh SWT memudahkan jalan agar Rifky bisa segera tranplantasi hati,” tutur Ibu Fita di ujung pertemuan.
Alhamdulillah, IZI dan Rohis GMF Aero Asia memberikan bantuan biaya pengobatan kepada Rifky dan keluarga. Semoga Alloh SWT berikan kesabaran dan keteguhan kepada Rifky beserta kedua orangtuanya. Serta dimudahkan semua proses menuju kesembuhan ke depannya agar adik Rifky bisa beraktivitas normal sebagaimana anak seusianya
Leave a Reply