Miftachul Jannah Octaviani (19 tahun) bersama ibundanya, Arifah Satriyanah mendatangi TU SMK Satya Widya Surabaya untuk melunasi tunggakan SPP selama 10 bulan.
Mifta, murid jurusan perhotelan itu, merupakan salah satu pelajar yang menerima beasiswa pelajar dari YBM PLN UP3 Surabaya Selatan (SBS) melalui IZI Jawa Timur.
“Kalau saya tidak bisa membayar tunggakan tersebut, anak saya tidak bisa mendapat ijazah kelulusannya,” kata Ibu Arifah.
Ibu Arifah (48) kesulitan mencukupi ekonomi keluarganya karena beberapa tahun ini dia tidak bekerja. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan biaya sekolah Mifta, mereka bergantung pada anak pertamanya yang bekerja di sebuah toko buku di bilangan Surabaya.
Ia menjadi single-fighter sebab ditinggal oleh suaminya. Upaya yang dilakukannya adalah dengan menjadi tukang cuci, sempat juga menjual jagung-susu-keju (jasuke) yang dijual online.
Akan tetapi, selama menjalani usaha Jasuke tersebut, target penjualan Ibu Arifah tidak sesuai ekspektasi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kekhawatirannya tidak mampu membayar tunggakan sekolah itu diatasi dengan mendatangi IZI Jawa Timur. Hingga akhirnya, beliau berhasil dipertemukan dengan Kismono, Ketua YBM PLN UP3 SBS yang menjadi mitra program IZI.
“Melalui program ini, semoga Mifta bisa segera mendapatkan ijazahnya yang nantinya bisa ia gunakan untuk mencari pekerjaan,” tutur Bapak Kismono.
Mifta dan ibunya merasa bahagia dan bersyukur atas bantuan tersebut. Harapan besarnya, baik YBM PLN UP3 SBS dan IZI selalu dalam keberkahan dan semakin dimudahkan segala urusannya. (izi jatim)
Leave a Reply