JAWA TIMUR – (13/07/2033) Kehilangan orang tua di usia yang sangat muda menjadi satu pengalaman yang sulit bagi Fira. Sejak duduk dibangku kelas 3 SD, saat sedang di sekolah Fira harus mendengar kabar duka dari ayahnya. Saat itu ayah Fira tidak memiliki riwayat sakit, sehingga semua keluarga terkejut dengan berita tersebut. Sampai 2 tahun berjalan hidup tanpa sosok ayah, kabar duka kembali menyelimuti Fira. Saat itu kondisi ekonomi keluarga Fira belum stabill dan ibunya harus berjuang sendirian, karena menanggung seluruh kebutuhan yang biasanya juga ditanggung berdua bersama ayah dan ibunya. Ibunya memikirkan bagaimana nasib anaknya kedepan hingga akhirnya jatuh sakit dan meninggal dunia. Fira kembali ditinggalkan oleh orang tersayangnya untuk kedua kali dalam usia yang masih sangat muda.
Sejak saat itu, Fira ikut nenek dan kakek dari ayahnya yang tinggal di Jalan Demak Jaya Gang VIII No. 9 Surabaya dan menyambung hidup hanya dari mengelilingkan odong-odong. Sampai Fira menginjak usia 12 tahun, tinggal bersama dan selalu membantu kegiatan nenek dan kakeknya. Dengan begitu banyak uluran tangan warga sekitar untuk Fira, mengingat kondisi finansial dan mental Fira yang sudah harus kuat sejak kecil.
Dengan bermodal odong-odong kakek mba fira yang bernama Bapak Moch. Alim, berkeliling disekitar rumah dari jam 08.00 sampai 13.00 WIB untuk mencari nafkah. Istirahat sebentar sampai pukul 17.30 dan dilanjutkan oleh neneknya yang bernama Bu Darmi. Bu Darmi menetap di satu tempat untuk menjaga odong-odong sampai pukul 21.00. Setelah itu pulang dan begitupun untuk hari-hari berikutnya.
Perjuangan ini terus dilakukan untuk dapat menyambung hidup, namun dengan cobaan dan ujian, Fira menjadi pribadi yang lebih baik. Hal ini dirasakan langsung oleh Bu Darmi, selaku neneknya. Dan hal itu tidak menggangu aktivitasnya disekolah dan di TPQ tempat Fira belajar mengaji. Dengan bantuan yang kami salurkan kepada Fira, Bu Darmi mengucapkan banyak terima kasih.
“Matur suwun nggih mbak, mugi-mugi Allah SWT paringi sehat lan rejeki ingkang katah nggih. Aamiin”
Terharu mendengar kemandirian dan perjuangan Fira, yang dari kecil sudah mendapati cobaan hidup yang bertubi-tubi. Dan saat ini Fira tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, semua dapat ia lakukan sendiri. Keadaan menuntutnya seperti itu, namun akhirnya Fira sadar bahwa hal itu membuatnya jadi orang yang lebih tangguh.
Leave a Reply