Pesisir Barat (IZI Lampung) – Tim Laznas Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Lampung berangkat dari Bandar Lampung menuju Pekon (Desa) Way Haru yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dalam rangka menyalurkan daging kurban olahan berbentuk Abon.
Pekon Way Haru merupakan bagian dari administrasi Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat. dan termasuk salah satu wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) Indonesia.
Sebanyak 530 paket Abon Kurban IZI tersalurkan kepada dhuafa di sana yang mayoritasnya berprofesi sebagai petani. Tim IZI Lampung juga membawa paket sembako berupa beras sebanyak 1.060 kg.
Tomy Youngki Selaku Kepala Bidang Pendayagunan IZI Lampung mengakui bahwa proses penyaluran Abon Kurban dan paket sembako ke Pekon Way Haru tidaklah mudah. “Jauhnya jarak tempuh serta sulitnya transportasi hingga beratnya kondisi jalan menuju ke sana,” jelasnya.
Dalam prosesnya, dua mobil yang ditumpangi Tim IZI Lampung berhenti Pekon Way Heni setelah melalui 4 jam perjalanan dari Bandar Lampung.
Beberapa kru penyaluran melanjutkan perjalanan sejauh 20 Km melewati tanah merah yang lengket dan berlumpur untuk sampai ke Way Haru. Sebagian lagi menyusuri pantai dengan ombak samudera hindia yang terkenal tinggi dan besar.
Perjalanan menuju Pekon Way Haru jika kondisi normal hanya memakan waktu 2 jam. Sementara barang-barang yg dibawa diangkut dengan menggunakan gerobak sapi sebagai kendaraan transportasi menuju Pekon Way Haru.
“Tim IZI sempat khawatir kondisi jalan makin sulit karena Lampung kerap turun hujan. Kemungkinannya dipaksa berjalan hingga 6 jam, atau menginap di rumah penduduk hingga jalan kembali kering. Alhamdulillah ternyata cuaca cukup bersahabat,” kisah Tomy.
Beratnya rintangan menuju Pekon Way Haru memang sangat terkenal. Hadirnya Abon Kurban IZI mendapatkan apresiasi dari kepala desa setempat.
“Alhamdulillah kami ucapkan kepada IZI yang telah menyalurkan bantuan berupa abon dan beras. Bantuan yang kami terima merupakan rezeki kami dari Allah SWT, dan kami akan bagikan kepada masyarakat kami di sini,” Ujar Dian Setiawan selaku Peratin/Kepala Pekon Way Haru.
Program “Abon Kita Qurban IZI” memiliki kelebihan tersendiri karena proses produksinya mengikuti standar protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.
“Pengolahan daging kurban IZI aman bagi pekurban, panitia, dan penerima manfaat. Selain itu distribusinya lebih merata. Awet dan praktis karena langsung bisa dimakan serta meningkatkan nilai gizi keluarga,” sambut Tomy saat penyaluran Abon Kurban.
Kepala Bidang Pendayagunan IZI Lampung itu ikut bersyukur bahwa hadirnya Abon Kurban IZI menjadikan perayaan Iduladha seakan panjang di Pekon Way Haru.
“Semoga Abon ini turut memudahkan hidup 520 KK yang berada di desa terpencil perbatasan Samudera Hindia ini dalam menghadapi pandemi,” tutup Tomy. (Adriansyah/IZI Lampung)
Leave a Reply