Donggala (IZI Sulteng) – Pendistribusian Abon Kurban IZI di lokasi bekas bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi memiliki tantangan sendiri. Hal itu diakui Tim IZI Sulawesi Tengah ketika melakukan penyaluran produk daging kurban olahan ke Donggala.
Desa Lumbulama, Desa Salumpaku, Desa salungkaino yang berada di Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala merupakan sasaran Tim IZI Sulteng di dalam melaksanakan penyaluran Abon Kurban. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut salah satu wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).
Sebanyak 150 bungkus Abon disebar ke beberapa titik dengan fokus kepada kelompok muallaf, dhuafa, dan juru dakwah yang tinggal di ketiga desa yang dimaksud.
Medan terjal, jalan yang rusak parah dilalui Tim IZI Sulteng. Mereka bahkan harus menyebrangi sungai, “Dan pernah waktu itu, mobil yang kami gunakan kandas di pertengahan jalan,” tutur Sabiin Sy. Lanta selaku Kepala Kantor Perwakilan IZI Sulawesi Tengah.
Walaupun demikian, hal tersebut tak menyurutkan langkah, dan tidak mengurangi sedikitpun semangat dari tim, bahkan satu dengan yang lainnya saling mendukung.
Diakuinya lagi, pendistribusian Abon Kurban IZI dilakukan dengan dua sistem, secara door to door dan pengumpulan warga desa. Meski demikian, Tim IZI tetap menjaga protokol pencegahan Covid-19 didalam pelaksanaannya.
Mengetahui adanya pendistribusian Abon Kurban oleh IZI Sulawesi Tengah, warga yang berada di titik penyaluran sudah menanti kehadiran tim penyaluran. Pada kesempatan itu, Sabiin Sy. Lanta memberikan sambutan singkat.
“Maaf, saya ini barusan berkunjung ke sini, selama ini timlah yang mendistribusikan jika ada bantuan, dan sebelumnya sudah ada rencana ingin bertemu dengan bapak dan ibu. Namun hari ini, Allah memudahkan urusan saya dan tim sampai ke sini. Alhamdulillah, Abon yang kita salurkan ini bagian dari kurban IZI yang sudah diolah secara baik. Tak perlu lagi dimasak, sudah siap dinikmati,” sambutnya di hadapan warga penerima manfaat.
Selain itu juga, di sela-sela kegiatan berlangsung, tim lainnya menyempatkan waktu dengan menyapa warga sekitar, dan sesekali menanyakan kabar dan aktivitas keharian dari mereka.
“Saya sudah lama di sini, bahkan waktu itu saya belum masuk Islam. Sekarang sudah Islam dan kemudian menyusul saudara-saudara saya. Serta masyarakat lainnya. Dan hingga saat ini jumlah muallaf semakin bertambah dari waktu ke waktu. Sekarang sudah mencapai 27 KK dan 92 Jiwa,” terang Musa yang mewakili kelompok muallaf desa Lumbulama.
Rasa senang sangat tergambar dari wajah penerima manfaat, dan sesekali terdengar rasa syukur dari penerima abon tersebut. Semoga Allah melimpahkan kebaikan kepada donatur dan silahturahim dengan para penerima manfaat tetap terjalin sampai kapanpun. (izi sulteng)
Leave a Reply