Menjadi janda yang ditinggal mati suami tentu bukanlah kondisi yang membahagiakan, apalagi jika harus menghidupi diri dan anak seorang diri, perasaan berat menanggung beban nafkah serta menjadi ibu dan juga bapak sekaligus untuk sang buah hati, bukanlah lakon yang mudah dijalani.
Demikianlah yang dialami Sumini, janda berusia 43 tahun ini sudah 4 tahun menafkahi diri dan anaknya dengan berjualan jamu, keripik, dan peyek. 4 tahun lalu suaminya meninggal dunia, sedangkan anaknya baru berumur 6 tahun.
Sayangnya, kesehatan Sumini kurang begitu baik, ia sering sakit-sakitan sehingga hanya bisa berjualan dalam rentang waktu pendek.
“Sejak suami meninggal, saya berjualan jamu, keripik dan peyek tetapi berhubung saya sering sakit-sakitan terkadang jualannya hanya pagi menjelang siang saja. Walaupun sedikit yang didapat tapi kami selalu bersyukur atas rezeki yang didapat,” ujar Sumini.
Pada pertengahan Mei 2018 ini, Sumini menerima bantuan dari Lembaga Amil Zakat Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Riau. Pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari program Layanan Mulia Mustahik (LAMMUS) IZI bagi para pelaku usaha dari kalangan dhuafa. Program ini dimaksudkan agar para dhuafa bisa mandiri dan tidak tergantung pada santunan atau belas kasih orang lain dalam menjalani hidupnya.
Kepala Bidang Pendayagunaan IZI Riau, Ghofur, mengatakan Sumini layak diberi perhatian dan bantuan mengingat beliau seorang janda yang termasuk warga dhuafa di daerah tempat tinggalnya. Selama ini berjualan jamu, keripik dan peyek guna dapat memenuhi kebutuhan keluarganya setiap hari.
“Semoga bantuan biaya modal ini dapat membantu usaha yang ibu Sumini jalani dan harapannya usaha yang dijalani memperoleh hasil yang lebih dan sebagai wujud kepedulian IZI terhadap sesama,” ujar Ghofur.
Sumini berharap semoga bantuan yang diberika IZI dapat menjadikan usaha dirinya berkembang. “Terimakasih IZI saya doakan terus maju dan sukses dan bermanfaat untuk mereka yang kurang mampu dan untuk donatur semoga semakin sukses dan berkah hartanya,” pungkas Sumini.
Leave a Reply