IZI-ers, salah satu ciri dari orang mukmin ialah ia suka bersedekah atau berbagi rezeki kepada orang lain yang membutuhkan. Jadi bagi siapapun yang menyatakan bahwa dirinya adalah orang muslim namun enggan bersedekah, belum dapat disebut sebagai seorang mukmin yang sebenarnya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berikut ini:
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang mukmin itu senantiasa berlapang dada dan dermawan, sedangkan seorang fajir itu bakhil dan berakhlak buruk.“(HR Tirmidzi No 1887)
Perintah bersedekah itu tidak hanya ditujukan bagi orang kaya saja, tetapi bagi siapapun yang mau sekalipun dia mungkin tidak memiliki kekayaan atau harta yang melimpah. Karena sedekah tidak melulu soal harta, tetapi juga soal nurani. Jika memang kita mampu atau memiliki sesuatu untuk digunakan menolong orang lain, manfaatkanlah hal tersebut.
Dari Asma’ binti Abu Bakar ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak memiliki sesuatu kecuali apa yang diberikan oleh Zubair kepadaku, apakah aku harus bersedekah dengannya?” Nabi menjawab: “Ya, dan janganlah engkau bakhil, maka Allah akan bakhil kepadamu. (HR Tirmidzi No 1883)
Sayangnya masih ada saja orang yang bahkan memiliki kekayaan melmpah namun masih menahan diri dari bersedekah lantaran takut hartanya berkurang. Padahal Allah berualng kali menjanjikan bahwa siapapun yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, pasti tidak akan merugi. Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan hamba-Nya yang berbuat kebaikan.
Allah berfirman:
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰٮهُمْ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَمَا تُنْفِقُوْنَ اِلَّا ابْتِغَآءَ وَجْهِ اللّٰهِ ۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْـتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ
“Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari rida Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).” (QS. Al-Baqarah [2]: 272)
Sebenarnya, apalagi yang menghalangi kita dari bersedekah? Masihkah hati ragu akan janji Allah yang selalu benar? Atau sifat kikir dan bakhil itu sudah mendarah daging di dalam tubuh kita? Na’udzubillah … (SH/RI)
Leave a Reply