IZI-ers, berhati-hatilah dengan sikap kita terhadap harta yang kita peroleh, sangat mungkin harta yang awalnya merupakan anugerah, malah berubah menjadi musibah karena kesalahan kita dalam bersikap.
Berikut ini 3 hal yang jika dilakukan maka akan otomatis mengubah harta menjadi musibah dan bencana:
- Merasa harta itu kita miliki karena kepandaian diri sendiri
“Saya bisa punya rumah sebesar ini, mobil sebanyak ini, karena kerja keras yang saya lakukan siang dan malam, juga karena ilmu yang saya miliki.”
Eiitts, walaupun terlihat benar, akan tetapi ucapan seperti ini mirip sekali dengan yang diucapkan Qorun lho, seorang yang kufur di zaman Nabi Musa, dan karena ucapan sejenis ini pulalah Qorun beserta harta-hartanya yang amat banyak ditelan ke dalam bumi. Berikut ini ucapan Qorun mengenai harta yang ia miliki:
“Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” (QS. al-Qashash: 78)
Sadari bahwa kita bisa memiliki harta yang banyak, tidak lain dan tidak bukan adalah berkat izin Allah. Ia-lah yang membuat kita memiliki ilmu dan kepandaian sehingga bisa menghasilkan uang banyak. Maka, jangan pernah salah merasa.
- Bangga diri atas harta yang dimiliki
(Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: ‘Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri’.” (Q.S. Al Qashash 76)
IZI-ers, sebagaimana tukang parkir, demikian pulalah kita harus belajar menyikap harta yang datang dan pergi. Bukankah tukang parkir takkan merasa bangga dengan banyaknya mobil yang parkir di lahan yang dia jaga? Toh mobil-mobil itu akan dibawa pulang kembali oleh yang punya.
Tukang parkir tidak akan pula merasa bangga jika harus memarkirkan mobil mewah, toh ia tahu itu bukan mobil miliknya.
Jika kita memiliki ilmu tukang parkir, maka semestinya tidak ada perasaan bangga diri atas harta yang dimiliki. Sifat buruk ini justru akan membinasakan harta yang kita punya.
- Kikir dalam bersedekah
Sifat kikir sudahlah pasti menjadi penyebab keruntuhan. Orang sekaya apapun akan hancur jika memelihara sifat kikir ini. Maka, pastikan diri untuk menjauhi sifat buruk ini.
“Jauhkanlah diri kalian dari perbuatan syuh’ (kikir yang disertai tamak). Karena sesungguhnya (yang demikian) itu telah membinasakan orang-orang sebelum kalian, mendorong mereka untuk menumpahkan darah, dan menghalalkan perkara yang terlarang.” (HR. Muslim, dari Jabir bin Abdillah rahiyallahu ‘anhu)
Jauhkan 3 hal ini, maka in syaa Allah harta yang kita miliki akan menjadi anugerah dan bukannya malah menjadi musibah.
Semoga Allah memberi kita sifat dermawan dan rendah hati sekalipun ia menitipkan harta yang berjumlah banyak untuk diri kita. (SH)
Leave a Reply