Kecelakaan bermotor terjadi di depan Kantor Inisiatif Zakat Indonesia di bilangan Condet Raya, Jakarta Timur, Kamis (8/10/2020). Kejadian itu sempat menarik perhatian massa berkendara sehingga mengakibatkan kemacetan.
Tabrakan antara dua pengemudi ojek darring tersebut terjadi sekitar pukul 14.22 waktu setempat. Selang lima menit kemudian ambulans IZI mengantar korban kecelakaan bernama Sri Kumala ke instansi kesehatan terdekat bersama satu rekan ojol-nya.
“Kita segera menyiapkan ambulans sesaat kecelakaan itu terjadi. Si ibu dalam kondisi tak sadarkan diri lalu kami antar ke klinik terdekat,” jelas Hesti, salah satu staf IZI.
Menurut penuturannya, dokter klinik yang menjadi tujuannya saat itu sedang tidak bertugas. Petugas kesehatan yang berjaga klinik tersebut kemudian merujuk korban dibawa ke rumah sakit di bilangan Kramat Jati.
“Mau gak mau musti ke rumah sakit yang dirujuk mas. Karena si ibu ini tidak sadarkan diri. Kami harus bergerak cepat demi keselamatannya,” terang Hesti.
Meski di dalam perjalanan ke rumah sakit di bilangan Kramat Jati, Jakarta Timur, Sri Kumala mulai sadarkan diri, perjuangan Tim izi mengantar wanita tersebut belum berakhir.
“Ternyata si ibu mengalami amnesia. Pihak UGD rumah sakit khawatir ia mengalami gegar otak atau semacamnya. Sedangkan perlengkapan mereka terbatas. Mereka kembali merujuk ke rumah sakit yang lebih besar di Pasar Rebo,” kisahnya lagi.
Ambulans IZI kembali membawa korban kecelakaan tersebut menuju rumah sakit yang dirujuk. Pada saat yang bersamaan, Sri Kumala masih belum bisa mengingat apa yang terjadi.
Rekan sesama ojol Sri Kumala memberikan saran untuk membawa wanita tersebut ke instansi kesehatan resmi yang menjadi rujukan perusahaan mereka.
“Karena kami semua berpikir akan lebih efektif dan efisien, maka ibu Sri kami antar ke rumah sakit tersebut yang terletak di sebelah Mall Kramat Jati ,” ucapnya melalui aplikasi chatbox.
Kesadaran Sri pun mulai terkumpul utuh di tengah perjalanan terakhir. Warga Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur itu mengingat bahwa ia tengah melayani pesanan pelanggan sekaligus membawa oleh-oleh anaknya yang sedang terkena cacar air saat itu.
“Makanya Ibu Sri bawa kendaraan agak tergesa-gesa. Ketika melihat ada kendaraan di depannya, pandangannya jadi gelap,” kutip Hesti melalui lisan sang ibu.
Di saat sadar secara penuh, Sri tidak ingin dibawa ke rumah sakit. Kekhawatiran akan terjangkit Covid-19 membayanginya. Dirinya menginginkan kembali ke rumah bersama anak-anak.
“Sesuai permintaan si ibu, kami antar pulang ke rumahnya. Di sana kami bertemu Aldi, anaknya yang kena cacar air. Ibu Sri juga sudah kami rawat lukanya, khususnya di bagian wajah. Begitu, mas,” tutup staf pendayagunaan IZI tersebut. (Ed)
Leave a Reply