Kejanggalan kondisi kesehatan Adam Purnomo terlihat semenjak usia 3 bulan kelahirannya. Mata si kecil Adam tampak lebam, orangtuanya langsung memeriksakan bayinya itu ke poli mata.
“Mata Adam saat itu normal, dan tidak ada kelainan,” kisah Dina Wijayanti (31) kepada kontributor IZI.
Berikutnya, di usia 4 bulan, Adam Purnomo mengalami diare. Sebagai orang tua, Hendro Purnomo (36) dan Dina Wijayanti meresponnya dengan merujuknya kembali ke rumah sakit terdekat.
“Hasil pemeriksaan dokter, tinja Adam baik-baik saja. Tidak ada amuba atau juga bakteri,” kembali Dina berkisah.
Namun setelah pemeriksaan lebih lanjut, pihak rumah sakit menemukan Adam (1,5) mengalami pembengkakan pada organ hati. Pemeriksaan laboratorium menyatakan Adam menderita kanker hati.
Tidak ada sangkaan buruk ketika Adam lahir dengan kondisi terlilit tali pusar. Orangtuanya menganggap kondisi itu biasa terjadi oleh sebagian ibu ketika melahirkan anaknya.
Pikiran Hendro dan Dina berputar-putar atas kejanggalan yang dialami bayinya tersebut. Mereka menyanggupi rujukan rumah sakit setempat agar buah hatinya diperiksa lebih lanjut ke Jakarta.
Mereka berdua terkejut ketika pemeriksaan menyatakan Adam menderita kanker di atas anak ginjal yang mendesak ginjal kiri dan kanan, atau yang disebut neuroblastoma, yang sudah menyebar ke bagian hati (metastasis hepar).
Bolak-balik ke rumah sakit dan melakukan perjalanan ke Jakarta demi kepastian penyakit yang diderita Adam menghabiskan tabungan Hendro Purnomo selaku kondektur bus.
Warga Perum Puri Anggrek, Wanci mekar, Kotabaru Kabupaten Karawang itu pun sampai menjual seluruh perabotan rumahnya demi memeriksakan anak ketiganya tersebut.
Perawatan dan pengobatan lebih lanjut anak bungsunya itu terkendala biaya. Proses kesehatan Adam terhenti akibat kondisi keuangan pasangan Hendro dan Dina yang minus.
“Saat ini kami hanya bisa melakukan perawatan sebisa mungkin. Hanya saja, untuk bolak balik ke RCSM, kami tidak memiliki ongkos cukup,” ungkap Dina kepada kontributor IZI.
Hendro dan Dina memiliki harapan besar adanya kemudahan bagi si kecil Adam untuk sepekan sekali melakukan kontrol dan kemoterapi ke rumah sakit rujukan nasional di Jakarta.
Alhamdulillah, tawaran Inisiatif Zakat Indonesia untuk pengobatan si kecil Adam diterima dengan baik oleh kedua orangtuanya. Melalui bantuan donatur ini, Adam dapat melakukan perjalanan ke Jakarta dan kontrol kesehatan di sana.
“Terima kasih IZI. Semoga kebaikan IZI beserta para donatur dilipatgandakan keberkahannya oleh Allah SWT,” ujar Dina.
Adam masih sangat membutuhkan uluran tangan baik kita, proses pengobatan yang sangat panjang dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Adam menantikan tangan-tangan baik dari kita untuk bisa sembuh dari sakitnya.
Leave a Reply