MEDAN – Rumah singgah pasien (RSP) YBM PLN – IZI Sumatera Utara, Medan, gelar edukasi takaran gizi yang aman, baik untuk orang sehat maupun orang yang sedang sakit, Senin (25/1). Edukasi tersebut dalam rangka memperingati hari gizi nasional. Edukasi gizi yang digelar diberi judul “Batas Sendok Ku” yang disampaikan oleh Reinpal Falefi, selaku kepala RSP YBM-PLN IZI Sumut yang juga merupakan epidemiologi kesehatan.
Meningkatnya penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, hipertensi, stroke, jantung di Indonesia, salah satu faktornya adalah karena masalah gizi. Sementara penyebab timbulnya penyakit yang berhubungan dengan gizi tersebut dikarenakan konsumsi gula, garam, dan lemak (minyak) yang tidak tepat takaran, sehingga dirasa perlu adanya edukasi lebih masif lagi.
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, sebagian besar masyarakat Indonesia masih gemar mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan minyak. Prinsip pembatasan takaran sendok diadaptasi dari panduan Departemen Kesehatan RI, yakni “G4 G1 L5”.
“Oh, baru tahu saya. Rupanya memang makanan yang bagus itu yang rasanya nggak asin. Awak selama ini suka-suka hati aja masukin garam” komentar Erlinawati (46) yang merupakan pendamping pasien.
Edukasi ini ditujukan pada juru masak Rumah singgah pasien (RSP) YBM PLN – IZI Sumatera Utara, dan pendamping pasien agar dapat menyajikan makanan dan minuman yang tepat bagi orang sakit. Edukasi ini diharapkan agar informasi yang diberikan dapat diceritakan kembali kepada anak, tetangga, dan orang lainnya agar determinan penyakit dapat terhambat sehingga menciptakan pola makan dan takaran yang sehat.
“Alhamdulillah, semoga dengan adanya informasi yang saya berikan, pendamping pasien paham bagaimana takaran garam, gula, dan minyak yang benar. Harapannya informasi ini dapat diteruskan ke orang lainnya” Jelas Reinpal Falefi, selaku Kepala RSP YBM PLN – IZI Sumut.
Leave a Reply