Hasan Al Bashri adalah seorang pemimpin di kalangan Tabi’in. Ia sangat cerdas, ilmunya pun luas, rendah hati, zuhud dan wara’, dan tutur katanya sangat santun nan indah.
Ia dilahirkan dua tahun menjelang wafarnya khalifah Umar bin Khattab radhuallahu ‘anhu. Ayahnya bernama Yasar, merupakan budak Zaid bin Tsabit yang dimerdekakan, dan ibunya bernama khairah budak yang dimerdekakan ole Ummul Mukminin Ummu Salamah radhiallahu ‘anhu.
Satu hari ada seorang mendatangi Imam Hasan Al Bashri dan berkata “ Wahai Imam, tolonglah engkau berkhutbah mengenai anjutan membebaskan budak”
Ia berkata “insyaAllah akan aku lakukan.”
Ketika hari Jumat tibaia naik mimbar tapi ia tidak berkhutbah tentan anjuran memerdekakan budak, justru tentang hal lain.
Kemudian pada Jumat berikutnya ia pun masih berkhutbah tentang hal lain dan tidak membahas tentang memerdekakan budak sama sekali. Hingga pada Jumat ke empat ia pun masih belum berkhutbah tentang hal lain yang jauh dari pembahasan tentang memerdekakan budak.
Hingga pada Jumat kelima belau berkhutbah mengenai anjuran memerdekakan budak.
Kemudian orang tersebut menemui Imam Hasan Al Bashri dan bertanya “Wahai Imam, kenapa engkau baru membahas tentang pembebasan budak sekarang?”
Imam Hasan menjawab “Aku tidak akan berlhutbah mengenai pembebasan budak sebelum aku memiliki uang untuk membeli budak, kemudian aku bebaskan. Sekarang aku baru memiliki uang untuk membeli budak dan membebaskannya. Maka, baru saat ini aku berani menasihati umat muslim tentang anjuran pembebasan budak, kaena aku tidak ingin termasuk kelompok irang yang mengatakan sesuatu yang tidak dikerjakan sehingga mengundang murka Allah.”
MasyaAllah begitulah keteladanan Imam Hasan Al Bashri dalam berdakwah, ia tak hanya bericara tapi juga dengan tindakan. Sungguh mulianya cara Imam Hasan Al Bashri dalam menasihati dan memberi contoh.
Sumber : Merekalah Teladan Kita
Leave a Reply