IZI-ers, pernahkah merasa iri terhadap apa-apa yang dimiliki atau didapatkan oleh orang lain? Misalnya iri dengan koleksi kendaraan mewah orang lain, iri dengan keberhasilan usaha orang lain, iri dengan popularitas orang lain atau rasa iri lainnya yang sejenis?
Rasa iri sebenarnya muncul dari kurangnya rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan ke kita lho. Rasa iri juga timbul akibat salah fokus, kita terlalu fokus pada apa yang tidak kita miliki, terutama kenikmatan duniawi. Padahal Rasulullah telah mengingatkan untuk tidak berlomba dalam mencari kemewahan dunia.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah oleh kalian prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta pembicaraan. Janganlah kalian saling memata-matai, saling mencari aib orang lain, saling berlomba-lomba mencari kemewahan dunia, saling dengki, saling memusuhi, dan saling memutuskan. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.“(HR Malik No 1412)
Ada beberapa alasan lainnya mengapa bisa merasa iri pada kemewahan yang diperoleh orang lain, di antaranya:
- Belum menyadari bahwa di akhirat kelak setiap harta akan dipertanyakan asalnya dan untuk apa saja penggunaannya
Banyak orang yang mungkin belum menyadari, bahwa apa yang dimilikinya selama di akhirat kelak akan dimintai pertanggungjawaban, termasuk harta.
Banyak harta memang biasanya akan membuat seseorang memperoleh status sosial yang tinggi di tengah masyarakat, namun belum tentu mendapatkan kedudukan yang tinggi di mata Allah jika harta tersebut tidak pernah dipergunakan di jalan-Nya.
Dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Kaki Anak Adam tidaklah bergeser pada hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya.”(HR Tirmidzi No 2340)
- Belum tahu bahwa kita hanya diperbolehkan iri terhadap 2 orang saja
Iri itu sebenarnya hanya merugikan diri sendiri. Hati yang iri dipenuhi dengan kebencian dan angan-angan yang melenakan. Padahal tidak seharusnya iri kepada orang yang banyak hartanya,namun irilah hanya kepada dua jenis orang ini:
Abdullah bin Mas’ud berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain”. (HR Bukhari No 71)
- Lupa bahwa harta tidak dibawa mati
Banyak juga orang yang berlomba-lomba mencari kekayaan duniawi seolah hartanya tersebut akan dibawa mati. Padahal ketika seseorang mati, maka harta tersebut tidak akan memberikan maslahat apapun bagi si mayit.
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya.”
Yang benar adalah memperbanyak harta tapi juga memperbanyak sedekah untuk bekal di akhirat.
- Lupa bahwa kemewahan bisa mematikan hati
Tidak masalah dengan bekerja keras mencari rezeki. Wajib malah. Rasulullah dan para sahabat juga termasuk orang kaya yang hartanya melimpah. Namun mereka tidak pernah lupa akan kewajibannya untuk bersedekah. Harta mereka jauh lebih berkah.
Namun bagi hamba dunia yang hanya mengejar kemewahan harta terkadang lupa bahwa ada hak-hak orang lain di dalam harta yang mereka miliki. Mereka fokus memgumpulkan pundi-pundi namjn enggan memberikan sebagian rezekinya untuk digunakan di jalan Allah. Tak sedikit pula yang hanya fokus mencari uang dan melupakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Bagi mereka, waktu adalah uang, dan akan rugi jika waktu mereka terbuang untuk sekedar beribadah shalat lima waktu. Kemewahan dunia sungguh dapat mematikan hati. Itu sebabnya setiap muslim harus waspada akan fitnah harta.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda: “Berilah kabar gembira dan carilah apa yang dapat membuat kalian gembira. Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan terhadap diri kalian, akan tetapi yang aku khawatirkan terhadap diri kalian adalah dibentangkannya kemudahan dunia pada diri kalian sebagaimana dibentangkannya kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian saling berlomba untuk mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba, sehingga harta tersebut akan membinasakan kalian sebagaimana keluasan dunia membinasakan mereka.”(HR Ibnu Majah No 3987)
Rasa syukur sangatlah penting agar seorang hamba dijauhkan dari rasa iri dan dengki. Jangan pernah lupa, bahwa harta yang dimiliki hanyalah titipan yang sewaktu-waktu dapat diambil oleh pemiliknya, Allah Subhanahu Wata’ala. (SH/RI)
Leave a Reply