Bagian 2
Walau secara lembaga IZI adalah debutan baru di jajaran lembaga zakat tingkat nasional, namun soal kepedulian, IZI tak mau kalah dengan spirit mereka yang telah lebih dulu lahir di Indonesia. Termasuk soal keseriusan dan komitmen IZI untuk senantiasa hadir dan menjadi bagian urusan umat dimanapun, baik di tanah air maupun di negeri-negeri dimana umat Islamnya ada dalam derita dan masalah.
Kepedulian IZI untuk Muslim Rohingya telah lama dilakukan. Mulai ikut membantu paska konflik terakhir melalui salah satu lembaga kemanusiaan Indonesia, membantu ketika para pengungsi ini terdampar di Aceh, hingga membantu pengungsi yang ada di Bangladesh.
IZI menyadari sepenuhnya bahwa soal kepedulian ini adalah soal panggilan jiwa dan value IZI yang ingin selalu menjadi solusi atas permasalahan umat. IZI sebagaimana taglinenya “Memudahkan, Dimudahkan” ingin selalu bekerja membantu memperbaiki kondisi masyarakat dan menjadikan segala urusan dan kesulitan umat menjadi mudah. Spirit ini yang diharapkan juga sebagai do’a bagi IZI dan para amilnya, senantiasa dijaga IZI dan terus senantiasa dibuktikan dalam amal-amal nyata dimanapun.
Kedatangan IZI di Yangon hanyalah transit, sebelum meneruskan ke tempat tujuan akhir di negara bagian Rakhine. Rakhine sendiri dulunya bernama Arakan. Negara bagian atau kalau di Indonesia disebut Provinsi ini terbagi menjadi lima distrik. Sittwe yang terluas dengan wilayah 12,5 ribu km2. Lalu, Mrauk-U, Maungdaw, Kyaukphyu, dan Thandwe. Dari lima distrik itu, terdapat 17 township atau kota besar dan 1.064 desa.
Rakhine adalah kota penting Muslim di Myanmar. Ibukotanya bernama Sittwe. Di Rakhine inilah terjadi zona konflik yang akhirnya menyedot perhatian dunia. Konflik kekerasan yang telah terjadi mengakibatkan ratusan warga Rohingya tewas dan ratusan ribu lainnya harus mengungsi ke negara tetangga, Bangladesh.
Berdasar sensus penduduk Mynamr pada tahun 2014, penduduk Rakhine mencapai 3.188.807 jiwa. Sebanyak 52,2 persen atau sedikitnya 1,6 juta penduduk di antaranya beragama Buddha. Sedangkan 42,7 persen atau sekitar 1,3 juta adalah muslim. Sebanyak 1,8 persen lainnya memeluk Kristen dan sisanya Hindu serta agama lain.
Kedatangan IZI ke Rakhine sendiri selain akan memberikan bantuan berupa paket ramadhan sejumlah 900 paket untuk keluarga muslim yang jadi pengungsi di sejumlah kampung dan kamp pengungsian, juga untuk memastikan pembangunan dan pemberian shelter bagi para pengungsi. IZI via mitranya, yakni PKPU telah membangun 15 shelter bagi warga yang memerlukan. Mereka secara selektif di pilih dan diutamakan yang belum memiliki shelter yang layak. Selain itu, IZI juga memberikan 18 pompa air tangan (Hand Pump) sebagai sumber air bersih dan 18 kamar mandi dan toilet untuk keluarga-keluarga pengungsi.
Shelter atau hunian sementara yang dibangun mitra IZI ini berupa bangunan berbentuk rumah sementara berbahan kayu dan beratap seng yang bisa digunakan bagi 8 keluarga. Shelter yang dibangun telah berdiri sejumah 15 buah dan semuanya telah diserahkan kepada para pengungsi yang akan menggunakan. Shelter ini berada ditengah ribuan shelter lainnya dari berbagai organisasi maupun lembaga yang memiliki kepedulian degan umat Islam di Rakhine.
Bersambung
Leave a Reply