Saudaraku, suami adalah pemimpin. Ia bertanggung jawab menyelamatkan diri dan keluarganya dari kesengsaraan hidup di dunia maupun di akhirat :
Allah SWT Berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman !peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS. At-Tahrim : 6)
Terkait tafsir diatas, Ali bin Abi Thalib berkata :”yaitu ajarkanlah nnilai-nilai kebaikan kepada diri dan keluargamu”
Sehingga dengan pengajaran dan nasihat tersebut diharapkan rumah tangga mereka akan terhindar dari gelapnya kebodohan. Dan sebaliknya, dengan kedua hal tersebut diharapkan rumah tangga mereka menjadi terang benderang oleh cahaya ilmu dan akhlak yang mulia sesuai ajaran yang disyariatkan Allah.
Ingatlah, keluargamu yang paling dekat denganmu adalah istrimu. Dalam hal ini, Rasulullah adalah teladan utama. Saat berada dirumah, beliau membagi waktunya menjadi tiga bagian :
- Untuk Allah
- Untuk Keluarga
- Untuk Umat
Rasulullah SAW sangat memperhatikan pendidikan istri-istrinya. Beliau juga mengajari mereka membaca dan menulis agar mudah menerima ilmu dan memahaminya. Karena itulah beliau melarang siapapun yang menghalangi kaum wanita untuk dating kemesjid apabila mereka mengkehendakinya, dengan syarat mereka dapat menjaga etika adab islam.
Demikian juga pengajaran beliau kepada kaum wanita tentang shalat, bersuci, zakat, haji, akhlak, doa, dzikir dan lain sebagainya.
Beliau juga sering memerintahkan para sahabat agar memberikan pengajaran dan nasihat kepada istri mereka. Para sahabat adalah orang yang antusias melaksanakanpesan Nabi tersebut. Mereka sangat memperhatikan pengajaran istri-istrinya.
Mereka mengajarkan apa yang telah didapatkannya dari Rasulullah SAW, baik berupa ayat-ayat al-Qur’an atau hadis-hadis Nabi.
Nurul Rohmah
(Dari Berbagai Sumber)
Leave a Reply