Senyum lebar nampak terukir di wajah Aba, anak laki laki berusia 7 tahun ketika menyambut kedatangan tim IZI di rumahnya. Tiada yang mengetahui kalau sebenarnya Aba adalah anak berkebutuhan khusus.
Aba terlihat seperti anak pada umumnya, tetapi ada keterbatasan pada diri anak tunggal tersebut, Aba menderita Tuna Rungu sejak bayi. Orangtuanya sempat syok, sehingga butuh proses untuk menerima keadaan anak semata wayangnya tersebut.
“Maturnuwun sanget nggeh, mugi berkah,” ucap bahagia dari orang tua Aba yang sangat antusias kepada tim IZI yang mengunjungi rumahnya (Senin, 18/05).
Sebagai anak satu-satunya, kasih sayang untuk Aba selalu tercurah. Ibu dan neneknya hanya di rumah saja mengurus berbagai keperluan penghuninya.
Sedangkan ayahnya Aba hanya berprofesi sebagai cleaning service di salah satu kantor. Semenjak pandemi ini terjadi, perusahaan tempat ayah dari Aba terkena imbas. Oleh karenanya, perusahaan perlu menghitung ulang pengeluaran, yang juga terimbas bagi pendapatan cleaning service tersebut.
Itu adalah satu kisah bagaimana pandemi Covid-19 memberikan dampak secara global.
Bersama dengan Rohis Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat, IZI Jateng menyalurkan sebanyak 36 paket sembako di Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang.
Kegiatan yang disebut sebagai “Gotong Royong dengan Ber-Zakat”ini merupakan bentuk kepedulian Rohis KPP Pratama Semarang dan IZI kepada anak anak berkebutuhan khusus beserta keluarganya menghadapi Covid-19.
Anak – anak hebat (sebutan terbaik mereka) yang langsung kami datangi ke masing masing rumahnya, tidak semua orang tua (terutama ibu) mau menerima keadaan anaknya begitu saja.
Terlihat ketika tim IZI menyapa anak hebat tersebut, raut sedih nampak di wajah ibu mereka meski dibalut senyum bahagia. Butuh proses bagi para orangtua menerima kondisi anak-anak hebat tersebut meski terkadang lama.
Kebanyakan doa dari para ibu anak-anak hebat ini adalah berharap jika (boleh meminta kepada Allah) anaknya dulu yang “diambil”. Karena dalam pikiran mereka, sekiranya mereka tiada khawatir tidak ada yang merawat anak-anak ini.
Tim IZI sangat miris mendengar kisah ini. Faktor ekonomi menjadikan ibu-ibu tersebut hampir kehilangan pegangan. Semoga Paket Ramadhan yang disalurkan menambahkan kebahagiaan dan mempererat hubungan mereka di dalam keluarga. (Nur Laili Farchah/IZI)
Leave a Reply