Jakarta – Di sudut sederhana sebuah gudang peternakan di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, tinggal sepasang suami istri, Piki Ardiansyah dan Iis Nurjannah, bersama dua buah hati mereka. Kehidupan keluarga ini penuh tantangan, namun semangat mereka untuk bertahan dan berjuang tak pernah padam.
Piki bekerja sebagai pemberi makan ternak ayam dengan penghasilan hanya Rp300.000 per bulan, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, mereka tetap tegar, dibantu oleh dukungan orang tua masing-masing yang kerap menyokong kebutuhan harian.
Kehidupan yang berat semakin diuji dengan kehadiran buah hati kedua mereka, Khilwa, yang lahir dengan sejumlah kondisi medis serius. Bayi mungil berusia tiga bulan ini didiagnosis dengan NCB (Necrotizing Enterocolitis), SMK (Stenosis Mekonium), dan Post Repair Atresia Esofagus. Saat lahir, saluran pencernaan Khilwa tidak terbentuk sempurna, membuatnya harus menjalani perawatan intensif sejak dini.
Kondisi Khilwa pertama kali terdeteksi di RS Amanda sebelum akhirnya dirujuk ke RSAB Harapan Kita untuk penanganan lebih lanjut. Setiap langkah pengobatan Khilwa menjadi perjuangan besar bagi keluarga ini yang harus menghadapi keterbatasan ekonomi.
Melihat perjuangan keluarga kecil ini, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bersama Rohis RSAB Harapan Kita melalui Program Proteksi Keluarga Mustahik memberikan bantuan sebesar Rp2.000.000 pada Senin (09/12). Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga dalam mengupayakan pengobatan Khilwa.
“Assalamualaikum, terima kasih atas bantuannya dari IZI dan Rohis RSAB Harapan Kita. Semoga rezeki yang diberikan untuk keluarga saya diganti oleh Allah yang lebih baik dan banyak lagi, semoga semuanya sehat selalu dan dipanjangkan umurnya,” ungkap Iis Nurjannah dengan mata berkaca-kaca.
Kisah keluarga Piki mencerminkan perjuangan tiada henti orang tua dalam memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka, meski di tengah keterbatasan. Semangat ini menginspirasi banyak pihak untuk peduli dan berbagi.
Sahabat IZI, mari kita doakan agar Khilwa segera sembuh dan keluarga Piki terus diberi kekuatan menghadapi setiap ujian. Perjuangan mereka adalah pengingat betapa kuatnya cinta orang tua, yang menjadi pilar harapan dan kehidupan.
Leave a Reply