Bandung – Raffa Aditia, bocah dua tahun asal Kabupaten Bandung Barat, sejak lahir telah menempuh jalan penuh rintangan dalam perjuangan melawan penyakit yang menyerang saraf, pencernaan, dan kondisi stunting. Dengan kasih sayang luar biasa, ibunya menjadi sumber kekuatan yang tak tergoyahkan dalam mendampingi anaknya menghadapi berbagai tantangan kesehatan.
Kisah perjuangan Raffa dimulai dari proses kelahirannya yang sulit. Di tengah persalinan, air ketuban pecah pada pembukaan keempat, namun Raffa tetap berada di dalam kandungan. Kondisi ini menyebabkan Raffa menelan banyak air ketuban, yang kemudian berdampak pada kesehatannya. Setelah lahir, ia mengalami kesulitan buang air besar berkepanjangan, sering mengalami kejang, serta tantrum ekstrem yang membuatnya sering menyakiti diri sendiri. Setiap kali emosi anaknya memuncak, ibunya selalu sigap menenangkannya.
Kondisi kesehatan Raffa yang kompleks memaksanya menjalani berbagai terapi medis dan perawatan berkelanjutan di beberapa poli di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Perjalanan dari rumah di Bandung Barat ke RSHS yang harus dilakukan secara rutin membawa tantangan besar, terutama soal biaya transportasi dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Keterbatasan finansial kerap menjadi penghalang bagi ibu Raffa, namun demi kesembuhan anaknya, ia pantang menyerah. Pencariannya untuk tempat tinggal yang lebih terjangkau di dekat rumah sakit akhirnya mempertemukan keluarga kecil ini dengan Rumah Singgah Pasien IZI-YBM PLN Dis Jabar. Tempat ini menjadi titik balik bagi keluarga Raffa, memberikan kenyamanan serta fasilitas penginapan gratis bagi pasien dan keluarga pendamping.
Dengan tinggal di Rumah Singgah IZI-YBM PLN, ibu Raffa kini dapat lebih fokus mendampingi pengobatan Raffa tanpa harus khawatir akan biaya penginapan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk IZI dan YBM PLN, telah meringankan beban keluarga ini dan membantu Raffa menjalani perawatan lebih intensif demi masa depan yang lebih baik.
Kisah Raffa dan ibunya adalah bukti nyata kekuatan cinta dan harapan. Dalam balutan kasih sayang serta uluran tangan dari komunitas, mereka berjuang dan menapaki jalan penyembuhan dengan tekad yang tak kenal lelah.
Leave a Reply