Sulawesi Tengah menyimpan kisah luar biasa dari seorang dai yang mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan nilai-nilai iman di pelosok negeri. Namanya Ustadz Risman, seorang dai tangguh dari Program Dakwah Penjuru Negeri yang tanpa lelah melintasi medan berat demi menyampaikan syiar Islam kepada masyarakat Desa Loru, Dusun 4 Kambilo, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Perjalanan dakwah Ustadz Risman bukanlah sekadar tugas, melainkan ujian kesabaran dan ketangguhan. Setiap minggu, ia menempuh jarak 21 kilometer dengan sepeda motor trail, menghadapi jalan licin, berbatu, berlubang, bahkan longsoran tanah yang bisa muncul sewaktu-waktu. Terjatuh dari motor hingga luka sudah menjadi bagian dari perjalanannya. Namun, di setiap tantangan itu, Ustadz Risman hanya melihatnya sebagai pengingat betapa pentingnya tugas yang ia emban.
Di desa-desa terpencil yang jarang tersentuh pembinaan agama, kehadiran Ustadz Risman adalah cahaya di tengah keterasingan. Ia tak hanya menyampaikan ilmu agama, tetapi juga membawa harapan baru bagi masyarakat yang membutuhkan. Bimbingannya dalam syariat dan ibadah diterima dengan syukur oleh warga setempat, termasuk anak-anak yang merindukan arahan agama dalam kehidupan sehari-hari.
Perjalanan dakwah ini tentu tidak bisa berjalan tanpa dukungan. Ustadz Risman mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terus mendukung perjuangannya, terutama UPZDK Bank Permata Syariah dan LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia. Bantuan dari mereka menjadikan dakwah ini lebih efektif, menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Namun, perjuangan Ustadz Risman masih panjang. Banyak dusun-dusun terpencil yang masih membutuhkan pembinaan dan dukungan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Setiap dukungan sangat berarti agar misi dakwah ini tetap berjalan, memberikan cahaya dan harapan bagi mereka yang terisolasi di pelosok negeri.
Mari bersama-sama kita dukung perjuangan dai seperti Ustadz Risman, agar mereka tetap dapat menembus segala rintangan dan membawa kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat yang mendambakan cahaya iman di tengah keterbatasan.
Leave a Reply